Bawaslu Minta Kasus Petugas KPPS Meninggal Tidak Dipolitisasi

Minggu, 12 Mei 2019 – 12:07 WIB
Bawaslu. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Afifuddin menyadari belakangan ini muncul hoaks tentang penyebab meninggalnya ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Dalam kabar hoaks itu petugas KPPS yang meninggal dunia selama rangkaian Pemilu 2019 karena diracun.

BACA JUGA: Ketua KPU: Kabar Petugas KPPS Meninggal Diracun Hoaks

Afifuddin jelas menolak kabar petugas KPPS diracun. Menurut dia, petugas KPPS meninggal dunia akibat kelelahan. Hal itu berdasarkan data yang diterimanya.

BACA JUGA: Ibu Korban Pembunuhan Sadis Berharap Kepala Putrinya Segera Ditemukan

BACA JUGA: Lima Warga Serahkan Uang Serangan Fajar ke Bawaslu

"Jadi, faktornya sudah jelas karena kelelahan. Apalagi harus menghadapi situasi menghadapi tekanan publik," kata Afifuddin kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (11/5) malam.

Ke depan, Afifuddin berharap, tidak ada pihak yang menyebar hoaks tentang penyebab meninggalnya petugas KPPS karena diracun. Dia juga berharap, meninggalnya petugas KPPS tidak dipolitisasi.

BACA JUGA: Mantan Wakil Menhan Ikut Aksi di Depan Bawaslu, Ini Pesannya

"Bawaslu sangat sedih kalau ada pihak yang memberitakan bohong atau fitnah. Bahkan, dipolitisasi seakan-akan korban meninggal dunia akibat itu (diracun)," ungkap dia.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) membeber data jumlah petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) yang mengalami musibah selama rangkaian Pemilu 2019. Data per Jumat (10/5) pukul 08.00 WIB, petugas KPPS yang meninggal dunia sebanyak 469 orang.

BACA JUGA: Manajemen Barito Putera Berharap Bisa Kelola Stadion 17 Mei Samarinda

Komisioner KPU, Evi Novita Ginting menyebut petugas KPPS yang meninggal selama rangkaian Pemilu 2019, salah satunya karena kelelahan. Evi mengetahui itu setelah menjalin komunikasi dengan pihak keluarga.

Evi sadar, belakangan muncul kabar yang menyebut petugas pemilu yang meninggal karena diracun. Dia memastikan bahwa kabar tersebut ialah hoaks.

"Makanya saya mau minta ampunan saja kepada kepada Allah supaya mereka diampuni yang menyebarkan berita (hoaks) itu," ucap Komisioner KPU Evi Novita Ginting di Jakarta Pusat, Jumat malam.(mg10/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus PAN Nilai Investigasi dari Kemenkes Terlambat


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler