jpnn.com, SURABAYA - Wajah Fendi Hariyanto semringah saat datang ke Mapolsek Tegalsari, Surabaya, Jatim.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi ojek online itu sudah rindu motornya.
BACA JUGA: Sok Jago Mau Tabrak Polisi, Dor! Joni Putra Ambruk
Honda Beat berwarna putih tersebut sudah seminggu teronggok di mapolsek. Bukan kena tilang, melainkan sempat dicuri dan akhirnya ditemukan.
"Lego atiku," ungkapnya saat ditemui Jawa Pos di aula markas polisi tengah kota itu.
BACA JUGA: Aris dan Irawan Dihajar Massa Hingga Pingsan
Dia mengatakan sudah seminggu tak bekerja karena motor yang jadi satu-satunya harapan tersebut dicuri.
Motor matik keluaran 2017 itu hasil jerih payahnya sendiri. Tapi, insiden pencurian 16 November lalu itu sempat bikin remuk hatinya.
BACA JUGA: Motor Tak Layak jadi Angkutan Umum Tapi Banyak yang Butuh
Motor yang uang mukanya baru saja dia bayar tersebut raib sekitar pukul 06.00. Tepat sebelum dia berangkat mencari penumpang.
Sebelumnya, Fendi semalaman mengaji di kawasan Ampel. Dia pulang bersama rekannya ke area Kupang Panjaan, Keputran, sekitar pukul 05.30, selepas kultum.
Sesampai di rumah, tiba-tiba tubuhnya lemas. Jantungnya serasa berhenti berdegup. Motor miliknya hilang. Fendi limbung.
"Bingung sekali rasanya. Dua anak dan ibu saya di dalam nggak tahu motor hilang," ujarnya.
Setelah mampu menenangkan diri, dia akhirnya memutuskan untuk langsung ke diler penjualan motor.
Sebab, dia bingung soal pembayaran angsuran. Motor itu baru dibeli Oktober lalu dengan uang muka Rp 1 juta.
Belum genap sebulan, motor sudah disikat bandit. Nahas.
Ternyata pihak leasing bisa meluluskan klaim Fendi. Angsuran motor bisa dihentikan dan uang muka dianggap hangus.
Tapi, ada syaratnya. Dia harus mengurus sejumlah surat ke Polsek Tegalsari dan Polda Jatim.
"Biar proses BPKB (bukti pemilik kendaraan bermotor, Red) bisa dihentikan," jelasnya. (mir/c11/ano/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasukan Ojek Online Antar Laila Sari ke Pemakaman
Redaktur & Reporter : Natalia