Sok Jago Mau Tabrak Polisi, Dor! Joni Putra Ambruk

Kamis, 23 November 2017 – 13:35 WIB
Dua tersangka pencurian kendaraan bermotor (curanmor) asal Lampung Utara yang dibekuk anggota Satreskrim Polresta Bandarlampung, Senin (20/11). FOTO M. TEGAR MUJAHID/RADAR LAMPUNG

jpnn.com, LAMPUNG - Upaya Joni Putra, 25, dan rekannya Buhari, 34, kabur dari kejaran polisi sia-sia.

Warga Abungpekurun, Lampung Utara, berhasil dibekuk anggota Satreskrim Polresta Bandarlampung sekitar pukul 20.00 WIB, Senin (20/11).

BACA JUGA: Aris dan Irawan Dihajar Massa Hingga Pingsan

Dalam penangkapan yang berlangsung di jalan lintas Sumatera (jalinsum) Natar, Lampung Selatan, itu, polisi menembak kaki kanan Joni.

Kasatreskrim Polresta Bandarlampung Kompol Harto Agung Cahyono mengatakan, Joni dan Buhari diduga terlibat pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Garuntang, Kecamatan Bumiwaras.

BACA JUGA: Dipenjara 8 Tahun Ternyata Tak Kapok, Berulah Lagi

Saat itu, tim khusus antibandit sedang patroli di wilayah tersebut. Mendapat informasi ini, polisi mengejar tersangka yang diduga lari ke arah Natar.

”Gabungan Unitranmor dan Tekab mengejar hingga areal sawit di Natar,” kata Harto dalam ekspose di Mapolresta Bandarlampung, Selasa (21/11).

BACA JUGA: Baku Tembak dengan Polisi, 2 Bandit Ini Keok

Lantas, polisi berusaha menghadang motor yang dikendarai kedua tersangka. Saat itu, tersangka sempat membuang sesuatu yang belakangan diketahui kunci letter T.

Tidak hanya itu. Mereka juga berusaha menabrak polisi yang hendak menghentikan kendaraan. ’’Untung saja, anggota sempat menghindar dan kami mengejar kedua tersangka. Akhirnya mereka berhasil ditangkap,” sebut dia.

Harto menuturkan, berdasar hasil pemeriksaan, kedua tersangka setidaknya sudah 10 kali mencuri motor di Bandarlampung. Empat di antaranya di wilayah Garuntang dan enam di Panjang.

”Dalam beraksi, Joni menjadi sebagai eksekutor. Sedang Buhari memantau kondisi sekitar. Waktunya sekitar pukul 22.00 WIB-24.00WIB. Modusnya memantau kendaraan yang terparkir di depan rumah,” sebut Harto. Motor curian itu kemudian dibawa ke Lampung Timur dan dijual kepada penadah.

Sementara Joni mengaku motor hasil curian dijual ke penadah di Lampung Timur dengan harga Rp2 juta-Rp3 juta. Ia belajar mencuri dari rekannya yang juga berasal dari Lampung Utara.

”Kami menggunakan uang itu untuk keperluan sehari-hari. Untuk beli makan. Bukan buat narkoba,” kata Joni. (yud/c1/ais)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Pelajar Terlibat Curanmor-Begal Bersenpi


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler