jpnn.com - BATAM - Dugaan kasus trafficking yang diungkap jajaran Polsek Lubukbaja, Batam pada Sabtu (22/2) lalu menyisakan cerita miris. Dua korban trafficking ternyata masih anak di bawah umur dan berstatus pelajar, yakni Am (14) dan Al (15).
Malangnya lagi, kedua korban yang tercatat sebagai siswi SMK di Sukabumi, Jawa Barat itu dipaksa melayani syahwat pria hidung belang, yakni seorang apek-apek di sebuah hotel di bilangan Nagoya, Batam. Keduanya dijual ke apek-apek oleh seorang mucikari berinisial J.
BACA JUGA: Pacaran Sejak SMP, Enam Kali Ngeseks, Hamil
“Apek-apek itu bayar Rp 1,4 juta ke papi (J, red). Kami dua lantas dibawa ke hotel, check in. Saya yang pertama ditidurin apek itu,” tutur Am.
Ia mengaku sempat menolak saat hendak digumuli apek-apek itu. Namun, Am tak berdaya. “Katanya dia sudah bayar. Setelah selesai saya alasan sakit dan pulang ke lokasi karaoke. Tapi apek itu malah bawa lagi Al ke hotel yang sama. Al juga digituin sama apek yang sama,” papar Am.
BACA JUGA: Pesta Pil, Tiga Siswi Ikut Ditangkap
Am dan Al sebenarnya datang ke Batam karena tergiur bujuk rayu gaji besar yang ditawarkan sindikat beranggotakan J, S dan C. Awalnya, Am dan Al mengaku hanya akan dipekerjakan sebagai pemandu lagu untuk menemani tamu di karaoke.
“Katanya di Batam banyak uang, kerjanya nyantai cuman temanin orang karaoke saja. Kami berdua, nggak kebayang kalau kerja macam begini,” ujar Am.
BACA JUGA: Peter Harus Dikenakan Pasal Berlapis
Akhirnya, Am dan Al datang ke Batam bersama S, Jumat (21/2) pagi. “Sampai di sini kami langsung disuruh temani apek-apek,” kata Al.
Kasus trafficking ini terungkap setelah kedua korban berhasil kabur dari tempat mereka ‘dijual’ dan menghubungi orang tua di kampung halaman. Kepolisian Sukabumi kemudian berkoordinasi dengan Polsek Lubukbaja untuk mengungkap kasus tersebut. (eja/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ryan Hidayat Cs Curi Gitar Listrik dan Drum
Redaktur : Tim Redaksi