jpnn.com - MEDAN - Budiono dan Islin tidak menyangka buah hati mereka mengalami kelainan kelamin ganda. Anak kedua pasangan tersebut yang lahir pada 1 April lalu kini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik, Medan, Sumatera Utara. ââ¬Â¨Ã¢â¬Â¨
''Saya tidak pernah merasakan keganjilan saat hamil. Anak saya lahir normal dibantu bidan desa. Saya dan suami benar-benar nggak ngerti soal-soal ini. Saya binggung,'' ungkap Islin, 33, warga Desa Pulodogom, Kecamatan Kualahulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura).ââ¬Â¨Ã¢â¬Â¨
BACA JUGA: Irsus Tuntaskan Pemeriksaan Dana Safari Dakwah PKS
Pada hari ketiga kelahiran, bayi yang diberi nama Dafa Davira itu dibawa ke RS Labura dan dinyatakan berkelamin ganda. Kejadian tersebut mengundang perhatian petugas dinas kesehatan setempat. Pada hari kesepuluh, bayi tersebut dirujuk ke Medan.ââ¬Â¨Ã¢â¬Â¨
Yang menjadi masalah bagi pasangan Budiono dan Islin adalah biaya. Maklum, Budiono hanya pedagang es potong keliling dengan pendapatan Rp 60 ribu sehari. Saat musim hujan, pria 37 tahun itu mencari pekerjaan sampingan menjadi tukang dan kernek bangunan. Untungnya, pemerintah membantu seluruh biaya pengobatan sang bayi. ââ¬Â¨Ã¢â¬Â¨
BACA JUGA: Waspada Varian Flu Burung Baru
Budiono berharap agar anak keduanya berjenis kelamin laki-laki. Sebab, anak pertamanya perempuan bernama Rani. ''Kalau nanti hasilnya anak saya laki-laki, saya beri nama Dafa. Kalau anak saya wanita, saya beri nama Davira,'' ungkapnya. (jpnn/c4/ca)
BACA JUGA: Jika tak Saya Tindak, Jangan Panggil Saya Bupati Rocky
BACA ARTIKEL LAINNYA... Djohar Arifin Punya Vila Liar di Hambalang
Redaktur : Tim Redaksi