jpnn.com - MEDAN - Mata Poniman (32) memerah serta berkaca-kaca. Wajahnya tertunduk lesu menyimpan duka yang teramat dalam. Buah hatinya yang terlahir berkepala dua dan diberi nama Trio dan Rio, meninggal dunia di RSUP Adam Malik Medan, Jumat (25/4) siang.
Poiniman mengaku sempat dipanggil perawat untuk melihat kondisi anaknya yang melemah. Padahal saat POSMETRO MEDAN (grup JPNN) menunjukkan berita mengenai kasus seperti anaknya, Abigail dan Brittany, remaja Amerika yang hingga kini tumbuh menjadi remaja yang cantik, Poniman terlihat sumringah dengan harapan anaknya akan hidup sampai dewasa.
BACA JUGA: Gus Ipul: Tol Pandaan-Malang Segera Tuntas
"Saya dipanggil suruh liat anak kan, tiba-tiba dibilang sudah enggak ada," ucapnya sembari menahan tangis.
Ia mengaku telah mengikhlaskan kepergian sang buah hati. Dirinya pun lebih banyak tertunduk dan melamun. Namun tetap tersadar saat diajak bicara. Keluarganya yang hadir juga ikut menenangkannya.
BACA JUGA: Pelantikan Wako Gorontalo Jadi Tanggung Jawab KPU-Kemendagri
"Ikhlasin ya, ini yang terbaik dari Allah sama anakmu sama keluargamu. Ini hari baik," ucap salah satu keluarganya sambil mengelus pundak Ponimin.
Dokter Pertin Sianturi SpAK, Supervisor Perinatologi RSUP Adam Malik menjelaskan, bayi yang lahir 21 April lalu melalui operasi caesar di RSU Insani, Pangkalan Berandan, mengalami kelainan jantung dan paru-paru sehingga mengganggu pernafasan.
BACA JUGA: Urus E-KTP Dipungli Rp300 Ribu, Dikasih KTP Biasa
"Meninggal karena fungsi-fungsi vital dari kedua paru-paru dan kedua jantung tidak berfungsi dengan baik. Ini tergambar berdasarkan fotonya dari hasil echokardiografi bahwa ini memang kelainan bawaan yang sangat kompleks. Jadi membuat bayi tidak dapat bertahan lama," kata dr. Pertin.
Masing-masing organ yang dimiliki bayi asal Langkat tersebut yakni 2 jantung, 2 paru-paru, 2 tulang punggung, tetapi dengan kelainan-kelainan yang multiple. Jadi sangat beresiko bayi ini untuk bertahan.
Untuk penyebabnya sendiri, dr Pertin menyebutkan, ada banyak faktor. Salah satunya faktor gizi. Namun dia tidak bisa menentukan satu faktor yang memang menyebabkan kelainan pada bayi tersebut.
"Tapi kalau kita liat dari kondisi keluarganya faktor makanan," terangnya.
Humas RSUP Adam Malik, dr Sairi Saragih menambahkan, pihak medis sudah berupaya ketika Trio & Rio mengalami gangguan pernafasan sejak Jumat (25/4) pukul 07.00 WIB, dengan memberikan selang fentilator untuk membantu pernafasan.
"Jam 7 pagi tadi sudah mulai bayinya susah bernafas dan kita mencoba semaksimal mungkin untuk membantu bayi bernafas dan akhirnya bayi tersebut meninggal sekitar pukul 12.10 WIB," sebutnya.(cr-2/mri/bd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalah Nyaleg, Jalan Desa Diportal
Redaktur : Tim Redaksi