jpnn.com - LAMPUNG - Seorang bayi, 2 tahun 10 bulan, di Gunungsakti Kelurahan Menggala Selatan, Menggala, Lampung, meninggal dunia setelah mengonsumsi obat.
Diduga sang perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Menggala, Tulangbawang, Lampung salah memberikan obat.
BACA JUGA: Innalillahi, Syaukani HR Meninggal Dunia
Menurut penuturan orangtua korban, Samsi (39), pukul 14.15 WIB Selasa (26/7), ia mengantarkan Ad ke RSUD Menggala akibat batuk dan pilek yang diderita tidak kunjung sembuh.
“Sesampainya di sana langsung perawatan Mas, di ruang spesialis anak. Menurut dokternya ada penggumpalan dahak di dada,” ucapnya saat ditemui di rumah duka, yang berada tepat di depan rumah dinas Bupati Tulangbawang.
BACA JUGA: Kelompok di Papua Barat Pecah Kongsi
Pada malam hari sekitar pukul 23.00 WIB ada seorang perawat yang memberikan obat kepada anaknya. Setelah meminum obat anaknya langsung kejang-kejang. “Lama Mas sekitar tiga jam. Obatnya dimasukinnya lewat mulut anak saya Mas,” terang suami Subaidah (33) tersebut.
Bapak dua anak tersebut juga menerangkan setelah kejang-kejang anaknya tidak kunjung sadar. “Cuma matanya melotot terus Mas,” paparnya.
BACA JUGA: Kondisi Syaukani Masih seperti Ini, Rita Berharap Mukjizat
Setelah itu pagi-pagi anaknya dirujuk ke RSUD Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandarlampung dengan alasan di rumah sakit tersebut peralatan tidak lengkap. Namun baru sampai gerbang RSUDAM, anaknya sudah meninggal.
Karena itu, Samsi beserta keluarganya secara tegas meminta pertanggungjawaban dari RSUD Menggala akibat meninggalnya sang anak yang diduga salah obat. “Intinya saya minta pertanggungjawaban rumah sakit Mas,” tutupnya. Ad sendiri setelah disalatkan langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kibang.
Sementara itu, Humas RSUD Menggala, Nyoman, saat dikonfirmasi terkait masalah tersebut mengatakan pihaknya baru mengetahui hal ini.
“Saya minta waktu untuk mengkonfirmasi pihak keluarga. Besok pagi saya temui dokternya kemudian yang merawatnya, mau saya tanyai kronologinya gimana,” jelasnya. (cw7/ade/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ya Ampun, Banyak Rumah Makan yang Kolaps
Redaktur : Tim Redaksi