Ya Ampun, Banyak Rumah Makan yang Kolaps

Rabu, 27 Juli 2016 – 17:50 WIB
Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - PALEMBANG – Setiap tahunnya selalu ada laporan rumah makan yang kolaps alias tutup.  Padahal, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palembang dari sektor pajak rumah makan dan restoran, terus meningkat. 

“Banyak rumah makan yang tutup, tapi yang tidak terkenal,” kata Shodikin, Kabid Pendataan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Palembang, seperti diberitakan Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini/

BACA JUGA: Ricuh, Eksekusi Lahan Pertanian Dihadang Ratusan Warga

Diakui Shodikin, rumah makan yang tutup menduduki data teratas di Dispenda Palembang. Mereka selalu melapor jika sudah tutup, agar tidak dikenakan pajak lagi. 

Hingga Juli ini, ada sekitar 15 wajib pajak (WP) dari rumah makan yang melapor tutup. Sedangkan tahun lalu, dilaporkan ada 66 rumah makan yang tutup.  “Usaha lain yang juga banyak tutup, hiburan dan kos-kosan,” tuturnya.

BACA JUGA: Astaga! Telapak Kaki Bocah Ini Tergilas Roda Kereta Api

Dikatakannya, pendapatan rumah makan tahun ini di targetkan mencapai Rp 55 miliar dari total target PAD mencapai Rp 488 miliar. “Untuk penghitungan pajak rumah makan, mencapai 10 persen dari omset setiap bulannya,” imbuhnya.

Sejauh ini, untuk pajak rumah makan di metropolis, paling tinggi berada di kisaran angka Rp100 juta per bulan. Didominasi oleh restoran fast food dan paling kecil Rp 500 ribu per bulan. Untuk tingkat kepatuhan WP restoran atau rumah makan sendiri, sejauh ini sudah berada di angka 70 persen.

BACA JUGA: Lihat Deh, Wajah Melas Pencuri yang Ditembak Polisi

Sejauh ini, ada sekitar 1.060 rumah makan yang terdata di Dispenda Palembang dan kena pajak. Namun tak ditampiknya, masih banyak yang belum kena pajak. Seperti rumah makan di pinggir jalan, pecel lele tanda, dan warung makan di gang-gang kecil. 

“Tapi kalau rumah makan di ruko, akan ditagih,” imbuhnya. Di bagian lain, Shodikin mengatakan tahun ini sudah memberlakukan pajak untuk nasi bungkus. “Pajaknya sama dengan makan di tempat, 10 persen dari harga,” sambungnya.  (chy/air/ce1/sam/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-gara Helm, Dikeroyok 6 Orang, Ditusuk Sampai Mati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler