jpnn.com - KETAPANG - Yayasan Iniasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) Ketapang, Kalimantan Barat menyelamatkan bayi orangutan yang telantar dengan luka tembak di punggung.
Mereka bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Seksi Konservasi Wilayah I (BKSDA SKW I) Ketapang. Orangutan itu diduga merupakan korban perburuan ilegal.
BACA JUGA: Terkutuk! Anak Bunuh Ibu Kandung Dengan Kampak
Penyelamatan orangutan dilakukan di Desa Sandai Kiri Kecamatan Sandai pada Rabu (15/6). Awalnya dari laporan masyarakat. Terdapat bayi orangutan yang perlu diselamatkan di Sandai.
Diketahui orangutan tersebut tiba-tiba diserahkan orang tak dikenal kepada pemilik warung di daerah Sandai Kiri.
BACA JUGA: Maaf...Serambi Makkah Tertutup bagi Warga Tamil
"Waktu saya sedang mengurus orang kecelakaan, tiba-tiba ada orang yang menyerahkan orang utan kepada saya, tidak tau siapa dan dari mana, setelah itu dia pergi begitu saja," ujar pemilik warung Cuan kepada Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group).
Karena kasihan, Cuan merawat orangutan yang diberi nama Didik itu. Cuan juga mencari informasi di mana bisa menyerahkan orang utan tersebut. "Sudah tiga malam dia di sini, selama itu orang utan ini saya beri minum susu formula," tambahnya.
BACA JUGA: Semua Anggota dan Pimpinan Dewan Dapat Mobil Dinas
Direktur YIARI Karmele Llano Sanchez mengatakan kondisi Didik cukup memprihatinkan. Tubuhnya kurus kering dan terlalu kecil untuk orang utan seusianya.
"Badannya memang masih kecil, tapi orang utan ini sudah berumur kira-kira satu tahun setengah. Kita bisa tahu dari formulasi giginya," katanya.
Selain mengalami malnutrisi, di tubuhnya juga ditemukan sebutir peluru senapan angin yang bersarang di pundak kanannya. Hal itu mengakibatkan kelenjar di dada kanan membengkak. (afi/yuz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Unik Nih! Satreskrim Polres Bandung Tampil Beda Setiap Kamis
Redaktur : Tim Redaksi