BBM untuk Motor Tetap Disubsidi

Senin, 07 Juni 2010 – 18:44 WIB
JAKARTA- Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh menegaskan bahwa pemerintah tetap akan memberikan subsidi kepada pengguna kendaraan roda dua dan tak ada rencana pembatasan dalam penggunaan BBMMenurut Darwin Zahedy, pemerintah pada dasarnya tidak ada rencana untuk membatasi volume subsidi public service obligation (PSO) untuk kendaraan roda dua

BACA JUGA: Kemenpera akan Salurkan Rp 90,8 Miliar

Pernyataan ini disampaikan Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh untuk mengklarifikasi beredarnya isu pembatasan BBM bagi masyarakat.

Menurutnya,  sesuai dengan prinsip pengaturan subsidi BBM, pemerintah berkomitmen untuk tetap memberikan prioritas kepada golongan masyarakat tidak mampu
Meski begitu, pemerintah akan mengkomunikasikan dengan DPR RI untuk mencari cara yang paling efektif menyangkut pemberian BBM PSO

BACA JUGA: Kementerian BUMN Usulkan Pagu 2011 Rp 140,7 Miliar

"Karena pengguna kendaraan roda dua itu jumlahnya cukup banyak, maka konsekuensinya adalah banyaknya penggunaan BBM bersubsidi
Tapi sedapat mungkin itu tak disentuh,” kata Darwin Zahedy Saleh saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, di Jakarta, Senin (7/6)

BACA JUGA: Kementerian BUMN Juga Ajukan Remunerasi



Sementara itu Dirjen Migas Evita Legowo, menambahkan munculnya isu kendaraan roda dua tidak dapat menggunakan BBM bersubsidi berawal dari rapat yang dilakukan oleh Kementrian ESDM yang dihadiri oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia"Mengapa kami mengundang AISI? Karena sebetulnya kami ingin mengetahui berapa jumlah BBM yang digunakan oleh sepeda motorKami memang masih dalam rangka mengumpulkan semua data,” terangnya.

Dituturkannya, persoalan-persoalan seperti rencana pembatasan BBM Bersubsidi untuk kendaraan itu jelas tak mungkin diputuskan sepihak tanpa adanya konsultasi dengan pihak DPR RIApalagi, tambahnya, persoalan subsidi adalah persoalan yang menyangkut masyarakat kurang mampu.

"Memang waktu itu ada yang menyatakan, ibu mengundang AISI ya, BetulSaya memang mengundang AISIItu semua akan dilihat seberapa banyak sih keluarTapi kelihatannya kalimat belakang itu nggak dilihat kembaliSaya sendiri juga terkaget-kaget kok pertanyaannya jadi aneh,” ujarnya.(wdi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2030, Ekonomi RI Masuk Lima Besar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler