jpnn.com, BATAM - Petugas Bea dan Cukai Batam berhasil menggagalkan upaya penyeludupan hewan dan tumbuhan di Pelabuhan Batuampar, Kamis (12/7).
Hewan dan tumbuhan itu dibawa dari pelabuhan Pasir Dagang, Malaysia menuju ke Batam melalui Pelabuhan Batuampar.
BACA JUGA: Ultah Biasa Saja Perdana Menteri Tertua di Dunia
Kepala Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Batam, Susila Brata mengatakan, penggagalan upaya penyelundupan ini bermula dari adanya informasi tentang kapal yang datang dari Malaysia membawa hewan dan tumbuhan tanpa dilengkapi dokumen.
"Petugas memeriksa Kapal KM Batam Indah VI yang datang dari luar negeri. Di sana, petugas menemukan sembilan koli barang mencurigakan dan tak tercantum dalam manifes," kata Susila, Jumat (13/7).
BACA JUGA: Kejari Sebut Kejahatan Narkoba di Batam Sangat Luar Biasa
Selanjutnya, sembilan koli barang tanpa manifes itu dibawa petugas untuk dilakukan pemeriksaan. Dari pemeriksaan itu, ditemukan 909 ekor kura-kura, 24 ekor iguana, 12 ekor burung love bird, 6 ekor burung perkutut, satu ekor anak buaya, dan 12 tanaman hias.
"Dari koordinasi kami dengan karantina, hewan dan tanaman hias ini dilarang dan tercantum di Apendiks I dan Apendiks II," ujarnya.
BACA JUGA: KEK Pulau Asam Tunggu Pelepasan Status
Hewan dan tumbuhan tersebut kemudian dititipkan ke Seksi Konservasi Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau di Batam.
Selain itu, Bea dan Cukai Batam juga telah mengajukan permohonan kepada Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam, Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu, serta Keamanan Perikanan Kelas I Batam.
"Permohonan ini dilakukan untuk dapat uji laboratorium terkait dengan kesehatan satwa dan tumbuhan tersebut," tuturnya.
Dia menambahkan, sejauh ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap nakhoda kapal serta penerima hewan dan tumbuhan tersebut yang berinisial Ag dan Td.
"Dari hasil pemeriksaan sementara, diduga hewan dan tumbuhan ini akan dibawa keluar Batam dan dipasarkan di luar Batam. Jadi di Batam hanya transit," imbuhnya. (gie)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Double Shift Jadi Solusi Terakhir Atasi Siswa tak Tertampung
Redaktur & Reporter : Budi