jpnn.com, AMBON - Tim Dukung Ekspor Bea Cukai Ambon gencar mendampingi dan mengasistensi perusahaan yang berorientasi atau berpotensi ekspor.
Kepala Bea Cukai Ambon Saut Mulia bersama Tim Dukung Ekspor mengasistensi CV Maenusu yang merupakan pemasok eksportir PT Subur Anugerah Indonesia (SAI), Jumat (8/4).
BACA JUGA: Bea Cukai Beri Kemudahan Usaha kepada Pengusaha di Tiga Wilayah Ini
Kunjungan ini sekaligus melihat persiapan ekspor komoditas pala dari CV Maenusu.
Petra, pemilik CV Maenusu, menuturkan bahwa komoditas pala yang dikumpulkan rata-rata didapat dari Pulau Seram Bagian Timur dan akan diekspor ke India.
BACA JUGA: Bea Cukai Bersinergi dengan BPS dan PT Pos untuk Dukung Pemberdayaan UMKM
Petra juga menyampaikan, pihaknya mengalami kendala dalam hal pembiayaan karena terdapat pembayaran yang belum diterima dari transaksi sebelumnya.
''Kami mengetahui langsung kendala yang dialami CV Maenusu. Kami berkoordinasi dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia untuk mendukung kegiatan pembiayaan ekspor nasional,” ujar Saut.
BACA JUGA: Bea Cukai Cegah Peredaran Rokok Ilegal dengan Jurus Ini
Saut menambahkan, Tim Dukung Ekspor melanjutkan kunjungan sekaligus asistensi ke PT Harta Samudra pada Jumat (8/4) sore untuk mendengar kendala mereka.
“Dengan mengetahui kendala lebih dini, penanganan bisa makin cepat sehingga kegiatan ekspor dapat berlangsung dengan lancar,” ucap Saut.
Selanjutnya, Bea Cukai Ambon bersama Bea Cukai Kanwil Maluku mengasistensi PT Maluku Prima Makmur (MPM) dan PT Aneka Sumber Tata Batahari (ASTB), Selasa (12/4).
Lester Marinka, General Manager PT MPM, menuturkan bahwa dirinya masih kesulitan mengoperasikan aplikasi CEISA yang baru.
Karena itu, pihaknya berharap mendapat sosialisasi kembali dari Bea Cukai.
“Atas kendala itu, kami segera tindak lanjuti untuk menyelenggarakan sosialisasi aplikasi CEISA 4.0,'' ungkapnya.
Aplikasi ini merupakan sistem teknologi informasi yang terintegrasi dengan seluruh layanan Bea Cukai CEISA 4.0.
''Layanan ini terdiri atas banyak modul aplikasi untuk setiap layanan berbeda, baik impor, ekspor, tempat penimbunan berikat, dan FTZ (Free Trade Zone) Area,” jelas Saut.
Kegiatan ekspor berhubungan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.
Tingginya aktivitas ekspor di daerah berdampak positif terhadap peningkatan aktivitas manufaktur dan perbaikan penyerapan tenaga kerja sehingga mendorong pemulihan ekonomi nasional. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi