jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai menjalin kerja sama dengan instansi kebandarudaraan seperti Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU), perusahaan logistik, seperti Pelindo dan Angkasa Pura Logistik, serta Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI).
Dalam mengoptimalkan pelayanan kepada seluruh pemangku kepentingan dan pengguna jasa, Bea Cukai Tanjung Emas dan Pelindo bersinergi melakukan evaluasi layanan Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Emas, Selasa (30/8).
BACA JUGA: Selamat, 2 Perusahaan Ini Dapat Fasilitas Kepabeanan dari Bea Cukai
Kepala Bea Cukai Tanjung Emas Anton Martin mengungkapkan Bea Cukai Tanjung Emas ikut andil dalam kelancaran arus logistik barang di pelabuhan untuk mendukung perbaikan dan memaksimalkan layanan.
“Bea Cukai Tanjung Emas terus mendukung perbaikan layanan di pelabuhan. Upaya yang telah kami lakukan sebelumnya melalui penandatanganan pakta integritas SSm (single submission) pengangkut dan SSm customs quarantine,’’ ucapnya.
BACA JUGA: Upaya Bea Cukai Ini Mampu Mendorong Ekspor Produk UMKM, Mantap!
Hal ini merupakan langkah serius Pelabuhan Tanjung Emas dan 13 pelabuhan utama lain untuk mewujudkan penataan ekosistem logistik nasional (NLE),” jelasnya.
Kegiatan evaluasi ini digelar di Makabana Creative Space, Semarang, dan dihadiri perwakilan instansi yang ada di Pelabuhan Tanjung Emas.
BACA JUGA: Ini Masukan Bea Cukai kepada BAKN DPR soal Pengawasan Keuangan Negara
Dalam kesempatan tersebut, Pelindo membahas bersama terkait evaluasi kinerja melalui perhitungan BCH (Box Crane per Hour) dan BSH (Box Ship per Hour) baik internasional maupun domestik selama semester 1 tahun 2022.
Selain itu, dipaparkan tantangan dari internal maupun eksternal yang dihadapi Pelindo dalam proses bisnis di Terminal Peti Kemas Semarang.
Bea Cukai beserta Pelindo dan instansi lain di pelabuhan Tanjung Emas kompak bersama-sama terus mencari solusi demi terwujudnya pelayanan yang transparan, efektif, dan efisien di masa depan.
”Walaupun berbeda institusi, kami kompak dan solid, di samping itu kami tetap menerima masukan untuk didiskusikan sebagai solusi untuk pelayanan Pelabuhan Tanjung Emas dan khususnya untuk perekonomian Jawa Tengah,” terang General Manager Terminal Peti Kemas Semarang, I Nyoman Sudiartha.
Sinergi juga dilaksanakan oleh Bea Cukai Gorontalo melalui kunjungan ke UPBU Djalaluddin Gorontalo dan Angkasa Pura Logistik, Rabu (31/08).
UPBU sebagai instansi vertikal Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan bertugas melaksanakan pelayanan jasa penerbangan dan jasa terkait bandar udara, keselamatan, keamanan, dan ketertiban penerbangan pada bandar udara.
Sebagai unit yang memiliki tugas beririsan, Bea Cukai bersama UPBU Djalaludin Gorontalo dan Angkasa Pura Logistik membahas mengenai potensi ekspor perikanan yang ada di Gorontalo serta dukungan ekspor barang melalui Bandara Djalaludin Gorontalo.
Kerja sama dan koordinasi turut dilakukan oleh Bea Cukai Tanjung Perak dengan asosiasi kepabeanan yang ada di lingkungan Tanjung Perak.
Pada Kamis (1/9), ALFI Jatim kembali melakukan audiensi ke Bea Cukai Tanjung Perak. Sebagai mediator antara pengguna jasa dengan Bea Cukai Tanjung Perak, keberadaan asosiasi ALFI Jatim menjadi cukup strategis sebagai pemberi masukan dan sentral informasi kepada anggota asosiasi yang perlu terus dijaga jalinan intimasinya.
Melalui kerja sama yang baik, Bea Cukai berharap agar sinergi antarunit ini mampu mewujudkan pemerintahan yang kolaboratif sehingga layanan terhadap para pemangku kepentingan dan pengguna jasa dapat berjalan optimal. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi