jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai terus membidik UMKM yang berpotensi ekspor di berbagai daerah untuk meningkatkan produksi mereka.
Kantor pelayanan Bea Cukai mengasistensi para pelaku UMKM untuk menggalakkan ekspor produknya.
BACA JUGA: Peredaran BKC Ilegal Terungkap, Wujud Sinergi Bea Cukai dengan Antarinstansi
Instansi yang telah berkontribusi aktif dalam mendorong ekspor UMKM bersama Bea Cukai adalah BKIPM, Surveyor Indonesia, Rumah BUMN Tegal, dan Universitas Jember.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana pada Kamis (2/6) mengatakan, empat instansi itu bersedia membuka ruang diskusi dan konsultasi ekspor bagi para pelaku UMKM.
BACA JUGA: Bea Cukai Mengudara Lewat Radio, Sampaikan Pesan Ini ke Masyarakat, Simak!
“Sebenarnya banyak sekali potensi luar biasa yang dimiliki para UMKM dengan kualitas produk yang mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional. Namun, banyak pelaku usaha yang belum memahami ekspor dan impor,'' ujarnya.
Hatta berharap dukungan instansi lain dan masyarakat luas agar produk UMKM tidak hanya dikenal dalam pasar domestik, tetapi juga berkembang dan mampu bersaing di tingkat internasional.
BACA JUGA: Begini Cara Bea Cukai Pacu Ekspor Produk Unggulan di Berbagai Daerah
Hatta menyebutkan, di Merauke, Bea Cukai menggandeng Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) untuk melaksanakan asistensi ekspor ke beberapa UMKM berpotensi ekspor.
Misalnya, Mitra Timur Rayatama, CV. Bintang Fahri Internasional, dan CV. Papua Bintang Mahkota Utama.
Kedua pihak membahas prosedur ekspor dan beberapa kendala yang dihadapi perusahaan, seperti pencarian calon pembeli hingga proses pengiriman barang.
Kerja sama serupa dijalin Bea Cukai Tegal dan Rumah BUMN Tegal dalam memberikan sosialisasi digital marketing (membuat website dan media sosial), dan tata laksana ekspor.
Kegiatan tersebut bertujuan memicu para pelaku UMKM untuk dapat membuka peluang pasar di luar negeri.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para pelaku UMKM paham dan mampu melakukan ekspor atas nama bisnis masing-masing.
Tak hanya mengasistensi para pelaku UMKM di daerah, Bea Cukai juga menyelenggarakan program dan menyediakan fasilitas yang mendukung pemberdayaan UMKM.
Di Jember, Bea Cukai bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember meresmikan Export Import (Exim) Corner.
“Kami ingin memberdayakan UMKM di wilayah Jember dan sekitarnya bersama para mahasiswa yang tergabung dalam Sahabat Bea Cukai Jember, para dosen, hingga seluruh masyarakat di Besuki Raya,” kata Hatta.
Dia menambahkan, kegiatan tersebut juga bertujuan mengubah mindset para pelaku usaha yang selama ini menganggap prosedur ekspor sulit dan berbelit. Pada kenyataannya, prosedur ekspor itu mudah.
Program lainnya yang diinisiasi Bea Cukai untuk meningkatkan ekspor daerah adalah klinik ekspor.
Melalui program ini, Bea Cukai Tanjungpandan bersinergi dengan PT Surveyor Indonesia, PT Sucofindo, dan PT Carsurin cabang wilayah pulau Belitung dalam rencana ekspor produk pertambangan.
Klinik ekspor tersebut menjadi sarana asistensi dan konsultasi bagi calon eksportir sebelum memulai proses eksportasi agar dalam prosesnya tidak ada kendala.
“Kami berkomitmen membangun wadah komunikasi dalam bentuk konsultasi, edukasi, dan asistensi kepada para pengguna jasa terkait ekspor sehingga diharapkan dapat memetakan potensi dan kendala yang dihadapi para pengusaha UMKM,” ungkapnya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi