Bea Cukai Beri Asistensi Ekspor kepada Pelaku UMKM di 3 Daerah, Ini Tujuannya

Senin, 12 September 2022 – 21:04 WIB
Bea Cukai terus memberikan asistensi kepada pelaku usaha di beberapa daerah agar produk dalam negeri bisa berkembang. Ilustrasi foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai berkomitmen mendukung upaya UMKM dan IKM untuk memperluas pasaran produknya secara global. 

Dalam rangka menjalankan misi tersebut, Bea Cukai di berbagai daerah gencar memberikan asistensi ekspor. Di antaranya adalah Bea Cukai Bogor, Tasikmalaya, dan Banyuwangi.

BACA JUGA: Bea Cukai Pantang Menyerah Berantas Rokok Ilegal, Tempat Ini Jadi Sasarannya

Tim Klinik Ekspor Bea Cukai Bogor melakukan kunjungan sekaligus mengasistensi  dan memprofiling produk UMKM ke PT Berkah Inovasi Kreatif Indonesia (BIKI). Perusahaan tersebut merupakan produsen Chitasil dengan produk unggulannya Chitasil Edibel Coating.

Chitasil Edible Coating adalah pelapis buah dan sayur Alami sehingga dapat membantu memelihara kesegaran buah sayuran lebih lama, lebih sedikit yang busuk dan terbuang. 

BACA JUGA: Bea Cukai Ikut Lepas Ekspor Produk Lokal Asal Yogyakarta dan Banten

Chitasil menggunakan bahan alami berupa Biomaterial Food Waste (chitosan) yang aman untuk dikonsumsi, Edible (dapat dimakan langsung), tidak bersifat toxic, standar food grade dan BPOM serta Biodegradable dan ramah lingkungan.

Dalam kegiatan asistensi UMKM dari Bea Cukai menyampaikan fasilitas KITE IKM (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor Industri Kecil dan Menengah), yaitu fasilitas Kepabeanan yang diberikan berupa insentif fiskal dan kemudahan prosedural untuk impor bahan baku, mesin, dan barang contoh oleh IKM dengan orientasi ekspor. 

BACA JUGA: Bea Cukai Gagalkan Peredaran Ratusan Ribu Batang Rokok Ilegal di Jateng

“Diharapkan, fasilitas KITE IKM ini dapat membantu menekan biaya bahan baku lebih rendah sehingga harga jual produk IKM lebih kompetitif di pasar global,” ungkap Hatta Wardhana, Kasubdit Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan.

Bea Cukai Tasikmalaya memberikan asistensi pengisian modul PEB dan sosialisasi ketentuan ekspor kepada produsen pembuat media tanam cocopeat PT Nutrisi Bumi Lestari.

Direktur PT Nutrisi Bumi Lestari Dani mengharapkan ada solusi dari pemerintah terkait hal tersebut karena perusahaannya tidak bisa melakukan ekspor jika tidak diselesaikan. 

Dani juga menyampaikan saat ini perusahaannya masih berfokus memenuhi pesanan dalam negeri sambil menunggu ongkos kapal turun. 

“Produk cocopeat ini menjadi komoditas yang cukup menjanjikan. Permintaan cocopeat ini meningkat seiring dengan isu kelangkaan pangan dunia. Jika ongkos kirim normal seperti dulu mungkin perusahaan kami akan rutin melakukan ekspor karena pesanan dari luar negeri sebetulnya sangat banyak.” kata Dani. 

Bea Cukai menyarankan agar perusahaan mengakses platform National Logistic Ecosystem (NLE). 

“NLE menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen international sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang, berorientasi pada kerja sama antarinstansi pemerintah dan swasta,” ujar Hatta.

Asistensi terhadap UMKM juga dilakukan Bea Cukai Banyuwangi. Petugas Bea Cukai di mengunjungi show room Batik Pendawi di Kecamatan Genteng. Pendawi Batik merupakan produsen batik tulis, batik cap, dan batik printing yang berdiri sejak tahun 2017. 

Produk batik yang dihasilkan berupa kain, pakaian jadi, dan home decoration. Meskipun belum pernah melaksanakan ekspor, Pendawi Batik menyatakan ketertarikannya untuk dapat segera memasarkan produksinya ke pasar internasional. 

Tim Bea Cukai Banyuwangi juga berkunjung ke Kecamatan Kalibaru untuk menemui Za Bijoux. 

Za Bijoux memproduksi gelang tangan, gelang kaki, cincin, dan alat makan. Za Bijoux melakukan kegiatan ekspor sebelumnya, tujuan ekspornya, yaitu ke negara Prancis, Inggris, dan Polandia. 

Namun, ekspor tersebut belum dilakukan langsung melalui Banyuwangi. Tidak hanya ekspor, Za Bijoux kerap melakukan impor dari China dan Filipina. 

Tim akan membantu menindaklanjuti dan mengawasi secara berkala perencanaan ekspor Za Bijoux agar dapat dilakukan langsung dari Banyuwangi.

“Dengan adanya kegiatan asistensi dan pembinaan ini, para pelaku UMKM terus mendukung kegiatan ekspor langsung dari Banyuwangi. Tujuannya tak hanya membantu pemulihan ekonomi nasional, tetapi juga mengenalkan berbagai barang dan makanan produksi asli Indonesia ke mata dunia,” katanya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler