Bea Cukai Beri Asistensi kepada UMKM di Empat Wilayah untuk Gali Potensi Ekspor

Rabu, 03 Agustus 2022 – 22:22 WIB
Bea Cukai memberikan asistensi kepada UMKM Sundanika Indonesia di Kota Tangerang Selatan. Foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com - Bea Cukai terus menggali potensi ekspor UMKM di berbagai daerah. Kali ini, kegiatan dilakukan Bea Cukai di Banten, Kediri, Malang, dan Meulaboh.

Bea Cukai Banten kembali memberikan asistensi kepada UMKM yang berpotensi ekspor di wilayah Banten pada 22 dan 25 Juli. 

BACA JUGA: Bermodal Laporan Intelijen, Bea Cukai Menyetop Truk Bermuatan Mi, Ketika Dibuka...

Asistensi dilakukan ke perusahaan La Sambal dan Sundanika Indonesia di Kota Tangerang Selatan.

La Sambal merupakan salah satu UMKM yang memproduksi aneka bumbu, seperti pecel, gado-gado, ketoprak, dan sate yang telah dikemas menggunakan plastik vakum yang kedap udara. 

BACA JUGA: Kemenkeu Kembali Raih Opini WTP atas LK BA015, Sri Mulyani Sampaikan Sebuah Harapan

Sejauh ini, La Sambal memasarkan produknya di beberapa pasar di Jakarta, Tangerang, Bogor, Bekasi, dan telah melakukan ekspor ke Arab Saudi melalui pihak ketiga.

Sementara itu, UMKM Sundanika Indonesia merupakan produsen kopi arabika dan robusta yang berasal dari Mandaliling, Toraja, Aceh, dan Lampung. 

BACA JUGA: DJBC Bersama TNI AD Memperkuat Sinergi Pengawasan dan Penegakan Hukum

UMKM ini mengolah kopi berbasis teknologi untuk menciptakan aramo kopi yang unik dan ciamik, antara lain, Java Pineaplle, Java Sparkling Apple, Java Specialty Orange, dan Java Black Currant.

Di Jawa Timur (25/7), Bea Cukai Kediri kembali melakukan kunjungan dan asistensi kepada pelaku usaha di wilayah Kabupaten Kediri, yaitu UMKM Batik Ardyan di Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. 

Bea Cukai Malang juga melakukan asistensi dan pendampingan kepada PT Bestagar Pureindo Internasional, produsen rumput laut di Pakisaji, Kabupaten Malang, dan CV Sahabat Pangan, produsen rambak pisang dan rambak mangga di Sukun, Kota Malang.

Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana mengungkapkan rata-rata kendala terbesar yang saat ini dihadapi para pelaku usaha adalah meningkatkan pemasaran, khususnya ke pasar internasional.

Bea Cukai Meulaboh juga mendatangi beberapa pelaku usaha lokal yang telah melaksanakan ekspor, antara lain, PT Green Enterprises Indonesia. 

Selanjutnya, UMKM Tiga Bersaudara yang merupakan pengekspor produk laut seperti ikan tuna, ikan kerapu, gurita, dan hasil tangkapan nelayan lainnya, dan terakhir ke CV Rezeki Bersama merupakan produsen tepung kelapa. 

Ketiganya telah melakukan ekspor produk masing-masing ke berbagai negara, khususnya di wilayah Eropa.

Hatta menjelaskan pihaknya menekankan kepada pelaku usaha terkait ketentuan, prosedur, persyaratan, dan mekanisme tata laksana ekspor serta dukungan lain yang dapat membantu para pelaku UMKM agar bisa meningkatkan produksi dan pemasarannya. 

“Di beberapa wilayah, telah dilakukan kegiatan bussines matching yang mempertemukan para pelaku UMKM dengan buyer di luar negeri. Semoga hal ini dapat bermanfaat untuk kemajuan usahanya,” ujarnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler