jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai terus meningkatkan kepatuhan para pengguna jasa dan mengurangi potensi pelanggaran di bidang kepabeanan.
Misalnya, yang dilakukan Bea Cukai Merak. Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk mendukung implementasi perluasan single submission pengangkut di wilayah Pelabuhan Banten.
BACA JUGA: Bea Cukai Berkoordinasi dengan Berbagai Instansi untuk Mencapai Tujuan Ini
Bea Cukai mengundang perusahaan agen pengangkut beserta instansi terkait di wilayah Banten.
Kasubdit Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana mengungkapkan, single submission terdapat pada program national logistic ecosystem.
BACA JUGA: Bea Cukai Galang Kekuatan untuk Majukan UMKM Berpotensi Ekspor
"Ini ditujukan untuk menciptakan efisiensi logistik di Indonesia,” ujar Hatta.
Platform lain yang terdapat dalam NLE adalah e-trucking.
BACA JUGA: Bea Cukai Hentikan Truk di Tol Trans Jawa, Ternyata Muatannya Ini
Sosialisasi atas fitur tersebut dilaksanakan Bea Cukai Belawan.
Hatta menambahkan, platform dalam NLE diimplementasikan di berbagai wilayah di Indonesia.
"Harapannya makin meningkatkan kinerja sistem logistik dan daya saing ekonomi Indonesia," ucapnya.
Sementara itu, di Tanjung Perak, Bea Cukai memberikan informasi terkait time release study (TRS).
TRS digunakan untuk mengukur waktu rata-rata yang diperlukan untuk pengeluaran barang sejak kedatangan sarana pengangkut hingga gate out.
TRS ditujukan untuk mengidentifikasi hambatan dalam pengeluaran barang, menilai prosedur, dan menyusun dasar pengukuran performa fasilitasi perdagangan.
Selain itu, mengidentifikasi kemungkinan untuk mengembangkan fasilitasi perdagangan menjadi lebih baik.
Sementara itu, Bea Cukai Tual mengadakan diskusi lewat radio terkait rencana pelaksanaan ekspor nonmultimoda.
Bea Cukai Tual gencar memberikan sosialisasi terkait ekspor karena potensi komoditas perikanan tinggi di wilayah tersebut dan dapat ditingkatkan. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi