jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai secara kontinu melakukan asistensi kepada para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di berbagai daerah.
Langkah itu dilakukan untuk mendorong potensi ekspor produk dalam negeri.
BACA JUGA: Asuransi dan Penjaminan Berperan Penting Mengangkat UMKM dari Keterpurukan
“Melalui asistensi, kami berupaya memberikan informasi yang dibutuhkan para pelaku UMKM seperti tata laksana ekspor dan diskusi terkait kendala pemasaran ke luar negeri,” ujar Kepala Subdirektorat Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai Tubagus Firman Hermansjah.
Bea Cukai Jambi melakukan asistensi dan membuka klinik ekspor secara langsung kepada UMKM Rumah Produksi Polished Stone, Kamis (14/10).
BACA JUGA: BRI Dipuji Erick Thohir soal UMKM, Begini Katanya
Rumah Produksi Polished Stone merupakan salah satu UMKM di Kabupaten Sarolangun yang bergerak dalam produksi dan pengolahan batu alam.
Dalam kunjungan tersebut, dia menekankan agar informasi mengenai ketentuan larangan dan pembatasan (lartas).
BACA JUGA: Bea Cukai Juanda dan Purwokerto Sinergi dengan Pemda untuk Perkuat Pengawasan
"Para pelaku usaha dapat melakukan pengecekan secara mandiri atas produknya melalui www.intr.insw.go.id,” ujar Firman.
Sementara di Jawa Barat, Bea Cukai Cirebon melakukan sosialisasi terkait ekspor kepada 55 pengusaha UMKM di Kota Cirebon, Senin (18/10).
Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon itu Firman memaparkan langkah dan ketentuan bagi para pelaku usaha untuk menjadi eksportir.
Firman mengatakan bahwa dalam mendorong pertumbuhan ekspor, pihaknya berkomitmen untuk memberikan pendampingan kepada UKM/UMKM yang berpotensi ekspor di Cirebon.
"Kami siap memberikan konsultasi dan pendampingan, baik secara langsung maupun melalui kontak layanan kami," imbuhnya.
Selanjutnya di Maluku Tengah, Bea Cukai Ambon melalui Tim Dukung Ekspor, melakukan kunjungan dan asistensi kepada para pengusaha di Pulau Saparua.
Pulau Saparua merupakan salah satu pulau di sebelah timur Ambon dengan satu setengah jam perjalanan laut, yang menyimpan banyak hasil alam khususnya cengkeh, pala dan kopra.
“Kami menemukan beberapa toko dengan rata-rata komoditas cengkeh, pala dan kopra. Ini perlu pengelolaan yang lebih baik sehingga bisa dikembangkan dan mampu melirik pasar ekspor,” ungkap FIrman.
Dengan berbagai upaya sosialisasi dan asistensi ini, diharapkan terbentuk sinergi yang baik antara Bea Cukai, Pemda, dan para pelaku usaha di berbagai daerah.
Tentu untuk bergotong royong mengembangkan potensi ekspor di Indonesia dan pemulihan ekonomi nasional (PEN). (mrk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea Cukai Pacu Bisnis Pelaku UMKM Lewat Program CVC
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian