jpnn.com, SEMARANG - Bea Cukai Tanjung Emas (Temas) berkomitmen menata ekosistem logistik untuk mempercepat penyempurnaan implementasi program National Logistic Ecosystem (NLE).
Upaya tersebut dilakukan lewat kolaborasi dengan berbagai pihak.
BACA JUGA: Bea Cukai Amankan Jutaan Batang Rokok Ilegal di 2 Kota Ini, Top
Untuk memastikan kelancaran arus logistik, Bea Cukai Temas bekerja sama dengan beberapa penyedia platform trucking online seperti Clickargo dan iTruck.id.
“Januari lalu, kami menjalin koordinasi dengan pihak Clickargo, Februari ini kami melanjutkan koordinasi dengan iTruck.id,” ujar Anton Martin, kepala Bea Cukai Tanjung Emas.
BACA JUGA: Bea Cukai Terbitkan Izin Fasilitas PLB dan KB di 2 Kota Ini
Anton menjelaskan, saat ini, dibangun sistem NLE yang terintegrasi, baik DO/SP2, trucking, vessel, dan werehouse.
“Koordinasi dengan platform trucking online ini merupakan bentuk monitoring proses trucking, bagaimana kesiapan penyedia platform trucking online dan sampai mana proses bisnis sistem mereka,” imbuhnya.
BACA JUGA: Bea Cukai Fasilitasi Kunjungan Persiapan G20 Indonesia di Tiga Daerah Ini
“Didukung 140 perusahaan dan 4.751 truk, iTruck.id siap membantu penerapan dan penyediaan trucking online di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas,” ungkap Agus Utomo, perwakilan PT Toms Daya Integra, perusahaan pengembang platform digital iTruck.id.
Bea Cukai berharap progam NLE yang telah disusun segera diimplementasikan seluruhnya.
iTruck.id dan Clickargo adalah platform trucking dan logistik digital yang terintegrasi dengan sistem NLE. ''Kami harap manfaatnya dapat segera dirasakan di Pelabuhan Tanjung Emas,” ungkap Anton.
Dalam penerapan single submission pabean karantina (SSM-QC) di Pelabuhan Tanjung Emas, Bea Cukai Temas bersama Balai Karantina Pertanian Kelas I mendapatkan kunjungan studi banding dari Tim Maritim Pelabuhan Panjang Bandar Lampung pada Januari lalu.
Dalam kegiatan ini, dilakukan tinjauan lapangan beserta pemeriksaan joint inspection di tempat pemeriksaan fisik terpadu Pelabuhan Tanjung Emas.
“Kami juga memaparkan penerapan SSM-QC di Pelabuhan Tanjung Emas, mulai perencanaan, piloting, sampai ditetapkan mandatori Dirjen Bea Cukai pada 2020,” ujar Anton.
“Kami sambut baik studi banding ini demi terwujudnya implementasi SSM-QC yang termasuk dalam program NLE ini secara nasional,” tandas Anton. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi