Bea Cukai Bersinergi dengan Berbagai Instansi untuk Genjot Ekspor

Senin, 17 Mei 2021 – 16:56 WIB
Bea Cukai secara aktif bersinergi dengan instansi/lembaga lain menggali potensi ekspor di berbagai daerah. Foto: Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus berupaya memulihkan roda perekonomian yang belum sepenuhnya stabil akibat dampak pandemi Covid-19.

Salah satu bentuk upaya yang dilakukan pemerintah ialah mendorong para pelaku usaha untuk melakukan ekspor.

BACA JUGA: Tim Bea Cukai Jayapura dan Satgas Pamtas Yonif 131 Gagalkan Penyelundupan Narkotika

Bea Cukai secara aktif bersinergi dengan instansi/lembaga lain menggali potensi ekspor di berbagai daerah.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Bea Cukai Sudiro menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk memfasilitasi ekspor bagi para pelaku usaha.

BACA JUGA: Bea Cukai Fasilitasi Ekspor Tembakau dan Ice Cream Powder

"Tujuannya agar dapat meningkatkan nilai jual porduk unggulan mereka serta nantinya dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi," ujar Sudiro dalam keterangan di Jakarta, Senin (17/5).

Di Balikpapan, Bea Cukai bersama Balai Karantina Perikanan serta Angkasa Pura I Balikpapan berkesempatan melaksanakan audiensi bersama Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim).

BACA JUGA: Menlu Apresiasi Pelayanan Prima Bea Cukai dalam Proses Importasi Vaksin Covid-19

Sudiro menjelaskan masing-masing instansi memaparkan kinerja ekspor atas hasil produk perikanan di Kaltim yang cenderung meningkat.

Sinergi antar instansi telah berhasil menginisiasi ekspor kepiting dan produk perikanan dari Balikpapan ke China.

"Produk tersebut dikirim melalui Jakarta menggunakan pesawat penumpang. Hal ini tentu saja banyak memberikan nilai tambah bagi perekonomian khususnya di Kaltim," ungkapnya.

Sudiro menambahkan banyaknya pasokan kepiting dan produk perikanan dari produsen sejalan dengan banyaknya permintaan dari negara pembeli.

Namun, besarnya potensi ekspor tidak diimbangi dengan logistik yang memadai.

Slot kargo yang terbatas pada pesawat penumpang menyebabkan produk perikanan Kaltim tidak dapat terangkut semua sehingga menyebabkan bottle neck effect.

"Solusinya ialah dengan membuka direct flight pesawat kargo Balikpapan-China dengan harapan akan memberikan kepastian logistik bagi produsen produk perikanan, kepastian jadwal, kepastian slot kargo, serta efisiensi waktu dan biaya," katanya.

Menurut Sudiro audiensi ini sekaligus merupakan suatu bentuk permintaan dukungan dari pemerintah daerah sebagai rangkaian usaha merintis direct flight Balikpapan-China untuk memajukan ekspor produk perikanan di Kaltim.

Pada kesempatan yang sama, Bea Cukai Bengkalis menginisiasi pertemuan dengan CV Bina Usaha selaku eksportir komoditi hasil laut serta Balai Karantina Ikan Pengendali Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kelas I Pekanbaru Wilayah Kerja Bengkalis di Aula Bea Cukai Bengkalis. Pertemuan kali ini membahas tentang mekanisme ekspor yang akan dilakukan, perizinan dari karantina serta pengawasan serta fasilitasi ekspor dari Bea Cukai.

Sinergi mendorong ekspor juga dilakukan oleh Bea Cukai Sidoarjo bersama Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mojokerto dengan menggelar sosialisasi bertemakan peningkatan ekspor di Mojokerto.

“Kami sangat mengapresiasi segala bentuk dukungan dan kerjasama dari instansi lain dalam menggali potensi ekspor sehingga dapat meningkatkan volume ekspor di berbagai daerah. Sinergi ini semoga dapat kita pertahankan dan kembangkan kedepannya agar dapat membantu pemulihan ekonomi dan memberikan dampak positif pada masyarakat,” ujar Sudiro. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler