jpnn.com, JAKARTA - RA Kartini merupakan sosok pembaru untuk mengangkat emansipasi wanita yang pada zaman penjajahan masih dianggap sebelah mata.
Dulu, melalui surat yang dikirimkan kepada teman-temannya di Belanda, Kartini berhasil mengangkat derajat wanita Indonesia.
BACA JUGA: Bea Cukai Lakukan Hal Ini untuk Lindungi Penerimaan Negara
Surat-surat tersebut dikumpulkan dan berhasil dibukukan dalam judul Habis Gelap Terbitlah Terang.
Perempuan kini memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk mengaktualisasi diri.
BACA JUGA: Bea Cukai Gelar Operasi Pasar untuk Memberantas Rokok Ilegal
Perempuan harus menjalankan multiperan di bidang profesional maupun personal.
Perempuan berhasil menduduki jabatan strategis dan terlibat dalam pengambilan keputusan dan kebijakan.
BACA JUGA: Bea Cukai Bongkar Dua Modus Penyelundupan Tembakau Gorila dan Sabu-Sabu
Strategi untuk mencapai keadilan dan kesetaraan gender melalui kebijakan, program, dan kegiatan bukanlah hal baru di Bea Cukai.
Strategi ini dikenal sebagai Pengarusutamaan Gender (PUG) yang bertujuan mengatur peran serta perempuan.
Bea Cukai juga turut serta dalam kegiatan Network for Gender Equality and Diversity yang diselenggarakan oleh World Customs Organization pada 8 Maret dalam peringatan Hari Perempuan Internasional.
Direktur Kerja Sama Internasional Kepabeanan dan Cukai Bea Cukai Anita Iskandar berkesempatan membagikan pengalaman instansinya dalam memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk bekerja di sana.
Bea Cukai turut menjadi pembicara pada Global Forum for National Trade Facilitation Committees (NTFCs) pada 3 Februari 2022.
Selain itu, First APEC Sub-Committee on Customs Procedures Meetings (SCCP1) untuk menyampaikan inisiatif Bea Cukai terkait pengarusutamaan gender.
“Kami berharap dapat menghilangkan hambatan yang dihadapi perempuan dalam perdagangan lintas batas,” ungkap Anita.
Selain itu, peran serta perempuan dalam Bea Cukai diwujudkan dalam penambahan jumlah Pelaksana Pawang Anjing Pelacak (PPAP) perempuan.
PPAP atau lebih dikenal dengan dog handler umumnya diduduki oleh laki-laki, tetapi tidak menutup kemungkinan profesi ini dikerjakan oleh perempuan.
Tercatat pada tahun 2022, dari total lima belas dog handler baru, tiga di antaranya adalah perempuan.
Sebelumnya terdapat lima orang dog handler perempuan, dengan begini terdapat delapan orang dog handler perempuan.
Dyah Lokowati, salah seorang dog handler perempuan mengungkapkan alasannya bergabung dalam Unit Anjing Pelacak (K-9) Bea Cukai.
“Ini sudah menjadi pilihan saya dalam mengemban tugas negara. Sebagai seorang perempuan muda dan berdaya," ujarnya.
Hari Kartini bukanlah sekadar seremoni. kegigihan Kartini dalam memperjuangkan emansipasi perlu diilhami, diteruskan, dan dijalani. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi