jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai terus membantu perkembangan industri dalam negeri untuk memulihkan ekonomi nasional.
Hal ini dilakukan Kantor Bea Cukai Pantoloan dan Yogyakarta untuk mendukung ekspor di daerah.
BACA JUGA: Bea Cukai Dorong Produk Lokal untuk Tembus Pasar Mancanegara dengan Cara Ini
Bea Cukai Pantoloan menyelenggarakan pelepasan ekspor perdana komoditas turunan crude palm oil berupa palm Stearin sebanyak 6.000 metrik ton (MT) asal Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, dengan tujuan Malaysia.
Acara ini diselenggarakan di dermaga Pelabuhan Tanjung Bakau PT Tanjung Sarana Lestari, pada Sabtu (8/1).
BACA JUGA: Bea Cukai Melewati Target Penerimaan, Nilainya Sebegini
Kepala Subdirektorat Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan Hatta Wardhana menyatakan, Bea Cukai Pantoloan siap mendukung pengembangan dan peningkatan komoditas ekspor asal Pasangkayu.
“Semoga pelepasan ekspor perdana pada 2022 menjadi momentum awal pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pasangkayu,” tutur Hatta.
BACA JUGA: Bea Cukai Amankan Puluhan Ribu Batang Rokok Ilegal di 2 Wilayah Ini
Sebelumnya, Bea Cukai Yogyakarta menutup akhir 2021 dengan program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) melalui Gebyar Ekspor yang diadakan Kementerian Pertanian.
Gebyar Ekspor wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta ini dilaksanakan di PT Eastern Living International, Kabupaten Bantul.
Nilai barang yang diekspor di wilayah Yogyakarta senilai Rp 29,9 miliar.
Sementara itu, komoditas ekspornya meliputi 531 kg kulit kambing, 10 ton cassia, 9 ton vanila, 10,5 ton pala, 494 m³ kerajinan tangan, 390,7 m³ furnitur, 126.000 m³ plywood, 72 ton gula kelapa, dan 1,6 ton salak.
Tujuan ekspor komoditas tersebut beragam, mulai Malaysia, Tiongkok, Eropa, Australia, hingga Amerika Serikat.
“Bea Cukai terus mendukung pemulihan ekonomi nasional dengan melakukan asistensi atau pendampingan kepada para pelaku usaha melalui fasilitas kemudahan ekspor sehingga ekonomi di daerah tumbuh," tandas Hatta. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi