Bea Cukai Fasilitasi Ekspor Perdana Komoditas Daerah

Senin, 24 Januari 2022 – 19:04 WIB
Bea Cukai terus menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk memberikan fasilitas investasi dan ekspor komoditas. Foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) hidrografis dan deposit yang melimpah di sektor pertambangan maupun kelautan.

Pemanfaatan SDA dengan bijak dan penggalian potensi ekspor bisa membantu meningkatkan perekonomian negara dan kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA: Top, Bea Cukai Lakukan Pemusnahan Barang Ilegal di 2 Wilayah Ini

Di masa pandemi, peningkatan kualitas dan kuantitas ekspor komoditas daerah dapat menyukseskan program pemulihan ekonomi nasional yang digagas pemerintah.

Untuk itu, kantor pelayanan Bea Cukai di berbagai daerah bersinergi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait lain untuk memfasilitasi investasi dan pelaksanaan ekspor komoditas daerah.

BACA JUGA: Bea Cukai Meninjau Proses Bisnis dan Memberi Asistensi Kepabeanan

Sinergi ini terwujud di Kabupaten Morowali Utara dan Kabupaten Natuna dengan pelaksanaan ekspor perdana komoditas feronikel dan ikan kerapu hidup.

Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana, pada Senin (24/1) mengatakan, Bea Cukai Morowali dan Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara (Sulbagtara) berkomitmen menjaga iklim investasi pertambangan nikel dengan memberikan fasilitas fiskal.

BACA JUGA: Bea Cukai dan Polri Bergerak, Sikat Penyelundupan Rokok Ilegal Senilai Rp 6,6 Miliar

Salah satu fasilitas fiskal, kawasan berikat, diberikan kepada PT Gunbuster Nickel Industry (GNI).

"Beragam manfaat telah dirasakan perusahaan dan daerah setempat seperti meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk hasil pengolahan PT GNI di pasar global, cash flow perusahaan terjamin,"' ucap Hatta.

Dengan begitu, perusahaan bisa bertahan dalam menjalankan investasinya yang pada akhirnya membantu menyerap lapangan pekerjaan bagi masyarakat Morowali Utara.

Manfaat ini juga membawa perusahaan merealisasikan ekspor perdana produk nikel berupa feronikel pada 20 Januari 2022," ujar Hatta.

Tak tanggung-tanggung, terdapat 13.648 MT feronikel dikirim ke China pada shipping tersebut.

Menurut Hatta, ekspor itu dapat mendongkrak devisa negara dan menggerakkan ekonomi daerah dengan penyerapan tenaga kerja.

Dia mengatakan, selain memberikan fasilitas fiskal dan memfasilitasi pelaksanaan ekspor, kantor Bea Cukai akan memberikan pelayanan kepabeanan yang ringkas dan transparan.

"Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Jokowi yang selalu menekankan untuk melaksanakan tata kelola layanan investasi secara baik. Investasi di PT GNI akan kami berikan dukungan dengan tetap mengedepankan pengawasan,'' kata Hatta.

Komoditas daerah lain yang juga difasilitasi ekspor perdana oleh Bea Cukai adalah ikan kerapu hidup.

Hatta menyebutkan, di Sedanau, Kabupaten Natuna, Bea Cukai Tanjungpinang bersama Balai Karantina Iklan dan Pemeliharaan Mutu (BKIPM) Natuna dan Pemkab Natuna bersinergi dalam menyukseskan kegiatan muat ekspor komoditas laut pada 20 Januari 2022.

"Kami mengiringi pelepasan ekspor perdana 8.475 kg ikan kerapu hidup. Dengan nilai ekspor USD 51.650, ikan kerapu hidup tersebut akan diekspor ke Hong Kong,'' ucap Hatta.

Dia berharap terlaksananya dua ekspor perdana tersebut dapat mendorong pengusaha lokal lain untuk memasarkan produknya ke luar negeri. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler