Bea Cukai Genjot Ekspor Produk Pertanian dan Memaksimalkan e-Commerce

Senin, 01 November 2021 – 20:53 WIB
Bea Cukai Pontianak dalam kegiatan FGD yang diselenggarakan Balai Karantina Pertanian Kelas I Pontianak untuk menggenjot ekspor produk pertanian di daerah tersebut. Foto: Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai terus berupaya menggali potensi hasil pertanian dan memaksimalkan peran e-Commerce untuk mendorong kemajuan ekspor nasional.

Seperti yang dilakukan Bea Cukai Pontianak yang turut serta dalam kegiatan focus group discussion (FGD) dan sosialisasi perkarantinaan demi pencapaian Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (GRATIEKS) komoditas pertanian di Kalimantan Barat, Selasa (12/10).

BACA JUGA: Ini 3 Produk Hasil Program Klinik Ekspor yang Berhasil Tembus Pasar Global

Kegiatan yang diselenggarakan Balai Karantina Pertanian Kelas I Pontianak tersebut diikuti para pelaku usaha di bidang pertanian dan holtikultura di Kalbar.

“Kami siap mendampingi dan membantu. Apalagi peluang ekspor komoditas tanaman pangan dan holtikultura di Kalimantan Barat sangat besar, seperti produk bengkuang, buncis, tomat segar, dan ketimun," kata Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai Tubagus Firman, Senin (1/11).

BACA JUGA: Ekspor Minyak Sawit Mentah Dongkrak Kinerja Angkutan Laut

Firman berharap melalui ekspor dapat menciptakan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

"Untuk mencapai tujuan tersebut perlu peran semua pihak yang terkait," ujarnya.

BACA JUGA: Cara Bea Cukai Berikan Kemudahan Kepada Perusahaan untuk Ekspor, Begini

Di Aceh, Bea Cukai Langsa berkunjung ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) Aceh Tamiang, Kamis (28/10).

Dalam kunjungan ini, Bea Cukai Langsa ingin mendengar secara langsung paparan dan proyeksi ke depan terkait produksi nilam dan potensi untuk dapat diekspor ke berbagai negara.

Kepala Bapedda Aceh Tamiang Rianto Waris mengatakan produk nilam di wilayahnya sangat berpotensi untuk diekspor.

“Nilam kami sudah dilirik oleh pasar mancanegara, seperti Australia dan Perancis. Pemkab telah menyiapkan 4 hektare lahan untuk ditanami nilam dengan proyeksi panen tahun depan,” ujar Rianto.

Sementara itu, Bea Cukai Gresik melaksanakan rapat koordinasi bersama Shopee Pusat, Diskominfo Gresik, Diskoperindag Gresik, dan Asosiasi UMKM di Gresik, Kamis (28/10).

Rapat ini membahas strategi dalam membuka akses digital UMKM melalui program 1.000 UMKM Gresik Go Ekspor.

Dalam program ini dilakukan pendataan UMKM unggulan Gresik untuk dimasukkan dalam program Ekspor Shopee.

Melalui platform digital marketing yang sudah ada, Diskominfo akan memberikan suplai data UMKM pelaku digital marketing untuk dikurasi sebelum masuk Shopee.

“Percepatan program 1.000 UMKM Gresik Go Internasional ini akan dimulai November ini dengan pembukaan kelas ekspor Shopee oleh bupati dan Kepala Bea Cukai Gresik," kata Firman lagi.

Dia berharap dengan memaksimalkan peran e-Commerce, UMKM akan memiliki banyak keuntungan, seperti terbukanya peluang penjualan produk ke luar negeri dan memperluas bisnis dengan cara yang lebih mudah. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler