Bea Cukai Jateng DIY, Tanjung Emas, dan Pasuruan Catat Pertumbuhan Realisasi Penerimaan

Rabu, 15 September 2021 – 21:40 WIB
Realisasi penerimaan negara yang dibukukan Bea Cukai dihasilkan dari berbagai sektor, baik ekspor, impor, dan cukai. Foto: Bea Cukai.

jpnn.com, JAKARTA - Kanwil Bea Cukai Jateng DIY, Bea Cukai Tanjung Emas dan Bea Cukai Pasuruan berhasil mencatat pertumbuhan realisasi penerimaan negara.

Peningkatan realisasi yang tercatat hingga 31 Agustus itu dihasilkan dari berbagai sektor, baik ekspor, impor, dan cukai.

BACA JUGA: Bea Cukai Jalin Sinergi Upayakan Direct Flight Ekspor dari Makassar

Di Semarang, Kanwil Bea Cukai Jateng DIY mencatat pertumbuhan realisasi penerimaan negara sebesar 9,19 persen atau sebesar Rp 2,16 triliun.

Di sektor cukai hasil tembakau, tumbuh 9,13 persen atau sebesar Rp 1,97 triliun.

BACA JUGA: Bea Cukai Terus Optimalkan Layanan Ekspor ke Penerima Fasilitas Kawasan Berikat

Untuk penerimaan bea masuk sebesar Rp 1,13 triliun, mengalami peningkatan sebesar 14,35 persen atau sebesar Rp 142,2 miliar.

Sementara bea keluar membukukan pertumbuhan penerimaan sebesar 28,32 persen atau Rp 11,27 miliar.

BACA JUGA: Bea Cukai Ingatkan Masyarakat Jangan Panik Hadapi Modus Penipuan Seperti Ini

Tren bea keluar maupun devisa ekspor terus meningkat dari pertengahan 2021 akibat kenaikan harga komoditi turunan crude palm oil (CPO).

“Penerimaan Kanwil Bea Cukai Jateng DIY hingga Agustus ini on track, dari target Rp 44,84 triliun, sudah tercapai 57,20 persen atau Rp 25,65 triliun. Adapun akumulasi penerimaan dari Januari hingga Agustus 2021 untuk cukai sebesar Rp 24,47 triliun, bea masuk Rp 1,13 triliun, dan bea keluar sebesar Rp 51,08 miliar,” jelas Tubagus Firman, Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai, Rabu (15/9).

Bea Cukai Tanjung Emas berhasil lampaui target penerimaan 2021 dengan capaian sebesar 107,85 persen.

Dengan total penerimaan sebesar Rp 1,037 triliun, yang merupakan penerimaan dari sektor bea masuk sebesar Rp 986,06 miliar dan sektor bea keluar sebesar Rp 51,07 miliar.

Penerimaan ini meningkat sebesar 16,03 persen dibandingkan dengan penerimaan pada Agustus 2020.

Firman mengungkapkan, di Bea Cukai Tanjung Emas, komoditas penyumbang bea keluar terbesar berupa turunan CPO dan veneer.

Sedangkan komoditas penyumbang bea masuk terbesar berupa bahan baku susu, sparepart sepeda, part of AC dan raw sugar.

“Pertumbuhan realisasi penerimaan sebesar 16,03 persen dibanding tahun lalu, menunjukkan adanya geliat kegiatan dari sektor manufaktur maupun konsumsi, ini menjadi sinyal bahwa di tengah kondisi pandemi, masih ada harapan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, khususnya Jawa Tengah,” imbuhnya.

Kemudian di Jawa Timur, Bea Cukai Pasuruan berhasil mencapai penerimaan 2021 sebesar 63,47 persen dengan realisasi sebesar Rp 30,49 triliun dari target Rp 48 triliun.

Dibandingkan pada bulan yang sama tahun lalu, kinerja penerimaan Bea Cukai Pasuruan meningkat sebesar 18,5 persen.

Sebagai kantor dengan penerimaan cukai tertinggi di Indonesia, Bea Cukai Pasuruan terus berupaya mencapai target yang telah ditetapkan.

“Upaya Bea Cukai Pasuruan memastikan target tercapai adalah dengan melakukan monitoring Permohonan Penyediaan Pita Cukai (P3C). Berdasarkan monitoring per 25 Agustus 2021, Bea Cukai Pasuruan telah menyerap P3C sebesar 84,29 persen," kata Firman.

Selain itu, lanjut Firman, Bea Cukai Pasuruan juga melakukan visiting dan asistensi secara berkala dan berkelanjutan, serta meningkatkan kinerja pengawasan dan penindakan Barang Kena Cukai (BKC) ilegal.

“Berbagai strategi kami upayakan untuk mengejar target penerimaan negara, dengan dukungan seluruh pihak kami yakin target dapat tercapai. Dukungan dari seluruh instansi dan stakeholder dapat memberikan kontribusi positif untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi meskipun di tengah pandemi Covid-19 ini,” pungkas Firman. (mrk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Strategi Bea Cukai Tingkatkan Kepatuhan Pengusaha Barang Kena Cukai


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Tim Redaksi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler