Bea Cukai Kawal Pelepasan Ekspor di Tiga Daerah Ini untuk Dorong Pemulihan Ekonomi

Selasa, 28 Desember 2021 – 20:40 WIB
Bea Cukai melepas ekspor produk unggulan. Foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai gencar memberikan fasilitas serta kemudahan dalam pelaksanaan ekspor untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Rangkaian asistensi telah digalakkan Bea Cukai sehingga berhasil mendorong para pelaku usaha dalam negeri untuk merealisasikan ekspor produk unggulan.

BACA JUGA: Bea Cukai Datangi Para Pelaku Usaha di Bangka untuk Gali Potensi Ekspor

Pada Senin (27/12), Kanwil Bea Cukai Sumbagtim bersama perwakilan Kemenkeu di Sumatra Selatan melepas ekspor perdana satu kontainer hasil budi daya BSF (black soldier fly) berupa tepung dan maggot kering BSF.

BSF menjadi pakan alternatif untuk hewan ternak maupun peliharaan yang diproduksi di Sumatra Selatan.

BACA JUGA: Bea Cukai Beri Fasilitas dan Layanan Percepatan untuk Hibah Vaksin dari Tiongkok

Pakan ini dikirim ke Singapura di Pelabuhan Boom Baru sebanyak 126 package seberat 7.738 kg dengan nilai ekspor USD 38.442.

Kepala Kanwil Bea Cukai Sumbagtim Sugeng Apriyanto menjelaskan, ekspor maggot kering BSF dilakukan PT Golden Oilindo Nusantara.

BACA JUGA: Bea Cukai Berikan Izin Fasilitas Kepabeanan dan Cukai di 3 Wilayah Ini

PT ini bekerja sama dengan FeedWerkz Pte Ltd Singapura untuk terus meningkatkan kapasitas produksi melalui afiliasi bersama UMKM dengan sistem desentralisasi (plasma) dan persiapannya saat ini dimulai.

“Ekspor produk olahan yang tercatat di Sumatra Selatan selama ini perlu mendapat perhatian lebih, terutama UMKM,'' ucapnya.

Skema pemberdayaan UMKM melalui kerja sama dengan perusahaan yang telah berorientasi ekspor seperti ini diharapkan membantu membuka akses pasar ekspor di luar negeri.

Sugeng menuturkan, ekspor maggot kering BSF tersebut dapat membawa nilai positif yang cukup besar.

Yaitu, mendatangkan devisa ekspor yang secara linier dapat meningkatkan neraca perdagangan.

Pada akhirnya, hal ini dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional.

“Bagi UMKM yang membantu memproduksi ulat maggot ini, kami beri dukungan pembiayaan berupa KUR maupun UMI. Sehingga UMKM tumbuh lebih cepat dan kuat di masa pandemi ini,'' ucapnya.

Dengan begitu, kegiatan ekspor ini diharapkan dapat terus berlangsung dan membantu pemulihan perekonomian nasional.

Kanwil Bea Cukai Jogja juga mengawal PT Mega Andalan Kalasan (MAK) dalam mengekspor sembilan kontainer berisi komoditas berupa hospital furniture ke Jepang dan Australia pada 13-17 Desember 2021.

Kepala Kanwil Bea Cukai Jogja Muhamad Purwantoro menjelaskan, PT MAK merupakan perusahaan penerima fasilitas tempat penimbunan berikat sejak 2019.

Hingga pertengahan Desember 2021, PT MAK yang telah menyerap 127 tenaga kerja 127 ini telah mengekspor produk andalannya.

Yaitu, home care bed atau hospital furniture sebanyak 256 kontainer dan akan bertambah lagi.

''Pada kesempatan pelepasan ekspor ini, PT MAK mencatatkan nilai ekspor hingga USD 208.808,75. Dikemas dalam 511 boks dan 237 set, produksi PT MAK ini diangkut ke Pelabuhan Tanjung Emas,” ujar Purwantoro.

Sementara itu, Bea Cukai Pangkalpinang turut mengawal pelepasan ekspor 17,5 ton ikan segar senilai Rp 35,03 triliun atau setara USD 2,44 miliar ke Malaysia melalui PT Pasti Bangun Jaya.

Pelepasan ekspor akhir tahun 2021 ini diselenggarakan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan diikuti 278 pengekspor di 62 kota atau kabupaten yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia.

“Pelepasan ekspor ini kolaborasi dan kerja sama seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, pemda, dan pelaku usaha untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional serta meningkatkan ekspor nasional,” tandas Lutfi. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler