jpnn.com, SUMATERA UTARA - Bea Cukai Aceh, Bengkulu, dan Sumatera Utara (Sumut) menggelar program customs visit customers (CVC).
Hal ini dilakukan untuk mengenal lebih dekat para pelaku usaha dan meningkatkan kepatuhan di bidang kepabeanan.
BACA JUGA: Bea Cukai Mendorong Potensi Industri UMKM Melalui Jurus Ini
Kasubdit Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana mengungkapkan, CVC juga ditujukan sebagai bahan evaluasi proses bisnis dan kinerja.
“CVC juga bermanfaat sebagai sarana evaluasi pelayanan kami kepada pengguna jasa,” ungkap Hatta.
BACA JUGA: Jurus Bea Cukai Bantu Pertumbuhan UMKM
Bea Cukai Banda Aceh mengunjungi Kantor Pos Indonesia Cabang Banda Aceh dan PT Yakin Pasifik Tuna.
Dari kegiatan ini, Bea Cukai berupaya menampung kendala pihak perusahaan agar bisa memberikan solusi terbaik dan meningkatkan kualitas pelayanan.
BACA JUGA: Bea Cukai Perkuat Sinergi dengan Pemerintah untuk Dorong Pertumbuhan UMKM
Sementara itu, Bea Cukai Wilayah Sumatera Utara melaksanakan program CVC ke PT Smart Glove Indonesia.
Bea Cukai Sumut melakukan spot check, memeriksa IT inventory untuk persyaratan penyelenggaraan kawasan berikat, dan mendiskusikan permasalahan yang dihadapi PT Smart Glove Indonesia.
Bea Cukai Kanwil Sumatera Utara berkomitmen memperkuat industri di Sumatera Utara melalui berbagai fasilitas kepabeanan.
Selain itu, membantu para pelaku usaha atau perusahaan melakukan recovery industry pascapandemi Covid-19.
Di wilayah Sumatera, Bea Cukai Bengkulu melaksanakan CVC ke PT Multi Trading Pratama dan PT Jatim Propertindo.
Kunjungan Bea Cukai Bengkulu ke dua perusahaan tersebut bertujuan memberikan asistensi serta edukasi terkait pelayanan serta diskusi tentang kendala yang dihadapi.
PT Multi Trading Pratama mendapatkan kuasa untuk melakukan impor pada sektor perdagangan hasil olahan minyak bumi.
Sementara itu, PT Jatim Propertindo merupakan salah satu perusahaan pengekspor komoditas cangkang sawit terbesar di Indonesia dengan cabang yang tersebar di Dumai, Padang, Meredan, Buton, Rengat, Jambi, Palembang, dan Bengkulu.
Komoditas ini diekspor ke berbagai negara, seperti Jepang, Tiongkok, Thailand, New Zealand, Korea Selatan, Brasil, dan Ukraina. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi