jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai terus melakukan berbagai program untuk bisa memendukung usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar mampu bertahan dan bertumbuh di tengah pandemi Covid-19.
Salah satunya ialah melakukan sinergi dengan berbagai pihak pemerintah.
BACA JUGA: Bea Cukai Menjelaskan Kiat Meraih Predikat WBK dan WBBM di Dua Wilayah Ini
Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana mengatakan UMKM merupakan pilar penting dalam perekonomian Indonesia.
Menurut dia, kemajuan teknologi di era digital turut mewarnai dengan ciri khas ketidakhadiran toko secara fisik, sehingga penjual tanpa batasan waktu bisa memasarkan produknya secara online.
BACA JUGA: Bersinergi dengan TNI-Polri, Bea Cukai Optimalkan Tugas Pengawasan
“Kemajuan zaman menyediakan berbagai kemudahan, tetapi pemerintah harus campur tangan, membantu, dan membuat regulasi sehingga bisa lebih mendorong kemajuannya,” imbuhnya.
Dia menambahkan Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Sumatera Utara turut hadir dalam kegiatan sharing session bersama seluruh Perwakilan Kementerian Keuangan se-Pulau Sumatra pada Rabu (9/3).
BACA JUGA: Ini Kontribusi Bea Cukai untuk Dukung Pertumbuhan Industri Dalam Negeri
Kegiatan itu dilakukan sebagai bentuk bukti nyata mendukung pemberdayaan UMKM.
“Salah satunya terkait program Kemenkeu Sumut, yaitu peningkatan kapasitas produksi sektor UMKM melalui optimalisasi jejaring komunikasi dan informasi dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal Kemenkeu di Sumut,” ungkap Hatta.
Di Kalimantan Selatan, Bea Cukai Kotabaru melakukan kunjungan ke Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kotabaru sebagai upaya sinkronisasi dan harmonisasi pada Jumat (11/2).
Pada kesempatan itu, Bea Cukai Kotabaru menyampaikan peran aktif dalam program pemberdayaan UMKM dengan dukungan ekspor UMKM berupa pemberian fasilitas fiskal dan prosedural, kegiatan klinik ekspor, dan agen fasilitas.
Selanjutnya, Bea Cukai Kotabaru kembali melakukan kunjungan kerja dan koordinasi ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagri) Kabupaten Tanah Bumbu pada Senin (14/2).
Dalam kegiatan tersebut dilakukan pembahasan terkait potensi UMKM di Tanah Bambu.
Salah satunya ialah produk kain tenun asal Pagatan, Tanah Bumbu yang sudah pernah tampil di ajang New York Fashion Week (NYFW) 2018.
“Data statistik menunjukkan terdapat 7.680 UMKM di Kotabaru yang terdata mengalami penurunan signifikan karena pandemi, tetapi perlahan kembali pulih dan mulai menggeliat terutama di sektor pengolahan makanan dan minuman,” ujar Hatta.
Sementara di Kalimantan Tengah, Bea Cukai Palangkaraya juga melakukan koordinasi dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis (10/3).
Dalam acara tersebut dibahas terkait upaya bersama dalam mendorong produktivitas UKM di Kalimantan Tengah, serta peran berbagai instansi dalam mendampingi industri agar bisa bersaing di kancah internasional.
"Semoga sinergi Bea Cukai bersama kementerian/lembaga dan pemerintah daerah ini dapat mendukung program pengembangan dan pemberdayaan UMKM. Sehingga bisa membantu peningkatan perekonomian nasional,” tutup Hatta. (mrk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kantor Bea Cukai di Wilayah Ini Terima Penghargaan atas Pelayanan dan Inovasi
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian