jpnn.com, MAKASSAR - Kantor Bea Cukai Makassar dan Kantor Bea Cukai Ternate kembali melakukan pelepasan ekspor dalam upaya mengembangkan sektor industri dalam negeri, mendukung investasi, menambah devisa, serta memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
Kepala Kantor Bea Cukai Makassar Eva Arifah Aliyah mengawal langsung ekspor perdana 11,5 ton cabe kering ke Pakistan, oleh PT Ransu Navigasi Nusantara di Pelabuhan Soekarno Hatta, Minggu (22/11).
BACA JUGA: Bea Cukai Dorong Kinerja Ekspor Demi Perbaikan Ekonomi Akibat Pandemi
Eva menyatakan Bea Cukai menyediakan fasilitas-fasilitas untuk menunjang industri dalam negeri sehingga mampu bersaing dengan industri luar negeri.
“Sehingga diharapkan pandemi ini tidak menyurutkan eksportir-eksportir baru yang lainnya untuk tetap produktif,” ujarnya dalam acara pelepasan ekspor perdana yang dihadiri langsung Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) itu.
BACA JUGA: Mentan Syahrul Lepas Ekspor Perdana Cabai Kering ke Pakistan
Dalam kesempatan itu, Mentan SYL mengatakan bahwa ini sesuatu yang menggembirakan karena pertanian tidak hanya tumbuh secara masif untuk kepentingan ketahanan pangan, tetapi juga ekspor terus berkembang.
"Bahkan tidak hanya dalam bentuk kuantitasnya, tetapi juga beragam komoditi seperti cabai bisa diekspor ke Pakistan untuk campuran pewarna tekstil mereka," ungkap SYL.
BACA JUGA: BPK Apresiasi Kinerja Bea Cukai Menjaga Penerimaan Negara
Pelepasan ekspor perdana juga sebelumnya telah direalisasikan oleh Bea Cukai Ternate, Maluku Utara, di Bandara Sultan Baabullah, Kamis (19/11).
UD Akkir Lobster melaksanakan kegiatan ekspor perdana produk perikanan berupa kepiting bakau hidup sejumlah kilogram yang dikirim ke Singapura.
“Di tengah kesulitan akibat pandemi Covid-19 yang berimbas pada kontraksi perekonomian nasional, Bea Cukai Ternate bersama beberapa instansi terkait berhasil mewujudkan realisasi ekspor perdana dari Maluku Utara,” ujar Kepala Kantor Bea Cukai Ternate Dicky Hadi Pratama.
Berawal dari koordinasi antara Bea Cukai bersama Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Ternate, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate, PT Garuda Indonesia, dan Pemprov Maluku Utara, ekspor perdana berhasil direalisasikan.
Bea Cukai Ternate kemudian melaksanakan asistensi secara bertahap hingga tujuan mendorong peningkatan ekspor dapat terwujud.
Dicky mengungkapkan, ekspor langsung kepiting bakau hidup merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Bandara Sultan Baabullah.
Ekspor ini juga merupakan kelas terkecil sebagai badan usaha yakni usaha dagang yang dibina secara bersama-sama.
Sebelumnya, UD Akkir Lobster hanya sebagai pengumpul produk, hingga sekarang telah berhasil menjadi eksportir baru di Maluku Utara.
Menurut Dicky, hal ini menunjukkan bahwa ekspor itu mudah selama ada komitmen yang kuat antara seluruh pihak serta kualitas produk yang dihasilkan terjamin.
“Semoga dengan pelaksanaan kegiatan ini dapat menjadi pelecut semangat bagi para pelaku usaha lainnya untuk menjadi eksportir baru, sehingga kontinuitas kegiatan ekspor langsung dari Maluku Utara meningkat,” harap Dicky. (rls/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Boy