jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai terus mendorong pelaku UMKM di berbagai daerah agar bisa melakukan ekspor produknya.
Selain pemenuhan administrasi, Bea Cukai berupaya untuk berkomunikasi dan memfasilitasi agar produk UMKM bisa mencapai tujuan tersebut.
BACA JUGA: Bea Cukai Asistensi Kedatangan Hibah Vaksin yang ke-75 Kali di Bandara Soetta
Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai Finari mengatakan ekspor merupakan hal yang cukup rumit karena banyak eksosistem atau unsur yang terlibat, sehingga pentingnya bagi setiap unsur untuk saling bersinergi.
“Jika terdapat kebingungan dengan proses ekspor, dapat berdiskusi dengan kami," kata Firman dalam siaran persnya, Jumat (24/9).
BACA JUGA: Lewat Program CVC, Cara Bea Cukai Pertahankan Kepatuhan Pengguna Jasa
Di Banten, Bea Cukai Soekarno-Hatta mendapatkan kunjungan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Kamis (16/9).
Tujuan kunjungan itu adalah untuk berdiskusi sekaligus meninjau fasilitas kargo udara terhadap peningkatan ekspor Indonesia.
BACA JUGA: Bea Cukai Bengkalis dan Tual Perkuat Sinergi dengan Instansi Lain
"Bea Cukai Soekarno-Hatta ingin mendorong ekspor wilayah Banten. Sebab pelaku UMKM Banten memiliki potensi yang menjanjikan, hanya saja mereka kurang memahami regulasi sehingga memilih untuk menjual produknya ke domestic,” ujar Firman.
Dia menambagkan, tengah melakukan upaya untuk mendorong produk UMKM, antara lain dengan membentuk tim ekspor agar bisa memberikan layanan One on One Meeting, membentuk klinik ekspor untuk mengasistensi ekportir secara online dan pendampingan.
Selain itu, Bea Cukai terus memberikan edukasi dan sosialisasi terhadap permasalahan dalam bidang ekspor, serta melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait di Provinsi Banten.
Di Makassar, Kanwil Beacukai Sulbagsel terima kunjungan dari Angkasapura Logistik guna membahas kebijakan pemerintah dalam memfasilitasi ekspor UMKM khususnya dari sisi logistik dan pengawasannya.
Kunjungan itu merupakan bukti nyata sinergi kuat antar instansi, yang memiliki tujuan positif di antaranya rencana pembentukan tim untuk mewujudkan direct export dari Indonesia Timur.
Firman mengatakan hasil bumi tujuan ekspor di Sulawesi sangat melimpah, tetapi terdapat kendala dalam mencari sarana pengangkut.
"Kami siap menjalankan projek yang baik dan mulia untuk memajukan Sulawesi dan seluruh daerah di Indonesia Timur," ujar Firman.
Sementara di Timika, Bea Cukai menghadiri Bimbingan Akselerasi Ekspor dan Temu Koordinasi Jaringan Petani Nasional yang diadakan oleh Karantina Pertanian Timika beberapa hari lalu.
Fokus dari kegiatan itu adalah membahas tata cara ekspor komoditas pertanian secara benar, guna mendukung para pelaku bisnis komoditas andalan agar bisa melakukan ekspor.
“Banyak komoditi berpotensi dari Timika yang bisa menembus pasar ekspor, seperti jenetri, sagu, pinang, gaharu, sarang semut, dan kopi,” pungkas Firman. (mrk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea Cukai Gencarkan Sosialisasi Cukai di Jawa Timur
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Tim Redaksi, Dedi Sofian