jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai Soekarno-Hatta terus berupaya memastikan importasi vaksin yang dilaksanakan berjalan dengan lancar.
Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta, Finari Manan mengatakan hal ini sebagai bentuk dukungan kepada Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN) yang tengah mendorong akselerasi vaksinasi.
BACA JUGA: Berantas Peredaran Narkotika, Bea Cukai Gandeng BNN di Berbagai Daerah
Menurutnya, Bea Cukai kembali memberikan pelayanan segera atas impor vaksin sebanyak 8 juta dosis pada (25/5).
Vaksin tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 07.55 WIB, dan diangkut menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia GA-891.
BACA JUGA: Bea Cukai Menggagalkan Penyelundupan 25 Botol Miras Tanpa Pita Cukai
"Petugas Bea Cukai Soekarno-Hatta dengan sigap melakukan pengawasan pembongkaran, penelitian dokumen, serta pemeriksaan fisik terhadap kemasan vaksin di dalam Gudang Rush Handling,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Senin (31/5).
Kedatangan vaksin tahap ketiga belas tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto, Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G. Plate, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.
BACA JUGA: Bea Cukai Sita Rolls-Royce Phantom Kulit Buaya, Siapa yang Punya?
Vaksin Sinovac yang diimpor oleh Bio Farma ini, diberikan pelayanan segara atau rush handling, dan juga fasilitas fiskal berupa pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor (PDRI) seperti PPN dan PPh Pasal 22 Impor.
Vaksin menjadi kebutuhan yang mendesak untuk menanggulangi pandemi, sehingga sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No 148/PMK.04/2007.
"Vaksin merupakan barang impor tertentu yang karena karakteristiknya memerlukan pelayanan segera untuk dikeluarkan dari kawasan pabean atau dalam hal ini Bandara Soekarno-Hatta,” ungkap Finari.
Selanjutnya melalui konferensi pers, Airlangga menjelaskan bahwa jumlah vaksin sebanyak 8.000.240 dosis ini, terdiri dari 8 juta dosis dalam keadaan curah (bulk) overfill 10 persen, dan 240 dosis untuk sampel penelitian.
Vaksin dikemas dengan menggunakan empat peti kemas khusus atau RAP Envirotainer.
Airlangga juga menjelaskan pelaksanaan vaksinasi sudah memasuki tahap selanjutnya, setelah dilaksanakan terhadap petugas medis dan SDM bidang kesehatan, penduduk lansia, dan petugas pelayanan publik lainnya.
"Namun kita masih perlu akselerasi atau percepatan pelaksanaan vaksinasi ini, dengan tujuan membentuk Herd Immunity atau kekebalan komunal untuk menentukan kesuksesan dalam mengakhiri pandemi dan membangkitkan kembali perekonomian nasional,” kata Airlangga.
Airlangga menyampaikan apresiasi kepada Bea Cukai Soekarno-Hatta atas pelayanan prima yang diberikan atas importasi vaksin ini. Selanjutnya, vaksin akan dibawa menuju Gudang Penyimpanan Bio Farma yang dikawal langsung oleh TNI dan Brimob. (jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia