jpnn.com, BOGOR - Bea Cukai menggandeng berbagai pihak, seperti aparat penegak hukum lain dan media massa untuk memberikan pemahaman tentang cukai serta larangan rokok ilegal di Jawa Barat (Jabar).
Bea Cukai Bogor menggelar sosialisasi ketentuan bidang cukai di berbagai wilayah. Pertama, Bea Cukai Bogor melaksanakan sosialisasi identifikasi pita cukai dan BKC ilegal kepada karang taruna, pedagang, dan aparat wilayah dari enam Kecamatan di Kota Bogor pada Selasa (19/7) dan Rabu.
BACA JUGA: Lihat, Deretan Barang Sitaan Ini Bakal Dihancurleburkan oleh Bea Cukai
Bea Cukai Bogor juga menggelar kegiatan serupa kepada satpol PP, warga Kecamatan Tapos, dan Kecamatan Cimanggis.
Dalam kegiatan tersebut, Pemeriksa Bea dan Cukai Pertama Bea Cukai Bogor Dona Febriyanti menekankan terdapat tiga cara identifikasi pita cukai, yaitu secara kasatmata, menggunakan kaca pembesar, dan lampu ultraviolet.
BACA JUGA: Bea Cukai Menindak Peredaran Rokok Ilegal di Kudus dan Malang
“Pita cukai memiliki karakteristik yang khusus, baik dari jenis kertas yang dicetak oleh Peruri dan desain yang setiap tahun akan diperbarui. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan penyalahgunaan atau pemalsuan pita cukai yang dapat menyebabkan rokok ilegal beredar di lapangan,” ujarnya.
“Terdapat lima ciri-ciri rokok ilegal yang harus diketahui, yaitu rokok tanpa dilekati pita cukai, rokok dengan pita cukai palsu, rokok dengan pita cukai bekas, rokok dengan pita cukai salah peruntukan, dan rokok dengan pita cukai salah personalisasi,” kata Dona.
BACA JUGA: Bea Cukai Laksanakan CVC Secara Maraton di Sidoarjo dan Jakarta, Apa Tujuannya?
Bea Cukai juga menggelar rangkaian sosialisasi ketentuan cukai di wilayah Tasikmalaya. Pertama, Satpol PP Kabupaten Garut mengundang Bea Cukai Tasikmalaya untuk melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Intelijen dan Pemberantasan Rokok Ilegal 19-20 Juli 2022.
Kemudian, bekerja sama dengan Polda Jawa Barat, Bea Cukai Tasikmalaya mengadakan sosialisasi ketentuan cukai kepada Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Garut pada Kamis (21/7).
Terakhir, Bea Cukai Tasikmalaya melakukan rangkaian kegiatan sosialisasi ketentuan Cukai di Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, serta radio talk di Kabupaten Garut pada Kamis (28/7).
Kegiatan sosialisasi kepada masyarakat ini rutin dilakukan untuk menekan peredaran rokok ilegal hingga level terkecil.
Selain itu, dengan adanya kegiatan ini, diharapkan penegakan hukum menjadi tepat sasaran serta dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berhenti mengonsumsi maupun mengedarkan rokok ilegal.
Penerimaan negara dapat makin optimal dan pemanfaatan DBHCHT dirasakan secara luas dan merata oleh seluruh masyarakat. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi