Bea Cukai Terus Berikan Asistensi Kepada Daerah Menggali Potensi Ekspor

Jumat, 05 Maret 2021 – 21:31 WIB
Foto: Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai terus menggali potensi ekspor dari berbagai daerah.

Hal itu menjadi salah satu upaya Bea Cukai menjalankan tugas dan fungsi sebagai trade facilitator.

BACA JUGA: Ini Serangkaian Kinerja Luar Biasa dari Bea Cukai Jayapura

Terkait dengan upaya tersebut, Bea Cukai Madura melaksanakan asistensi penggiat IKM melakukan ekspor, di Madura, pada Jumat (26/2) lalu.

Bersinergi dengan KPP Pratama Pamekasan, Bea Cukai juga melaksanakan pula asistensi pembuatan NPWP bagi pengusaha IKM.

BACA JUGA: Bea Cukai Ambon Pererat Kerja Sama dengan BPPTP Dorong Ekspor Langsung Pala

"Setelah semua dokumen lengkap, para pengusaha akan diberi asistensi pengisian modul ekspor yang menjadi salah satu syarat untuk melaksanakan ekspor,” kata Kepala Kantor Bea Cukai Madura, Yanuar Calliandra.

Selain itu, Bea Cukai Madura juga menyelenggarakan sosialisasi gali potensi ekspor IKM Madura yang bertempat di aula kantor.

BACA JUGA: Bea Cukai Madura Ingin Masyarakat Tahu Legal Itu Mudah

Hadir sebagai peserta pada kegiatan ini adalah penggiat IKM dan UKM dari Pamekasan dan Sumenep, sekaligus membawa sampel produknya untuk diperkenalkan.

Pada kegiatan ini dijelaskan tentang tata laksana dan ketentuan ekspor, serta akses kepabeanan ekspor pada Nomor Induk Berusaha bagi IKM yang berorientasi ekspor.

"Sebagai tindak lanjut kegiatan ini, kami akan bentuk tim klinik ekspor untuk memfasilitasi pengguna jasa dalam merealisasikan ekspor. Ini adalah bentuk dukungan kami, Bea Cukai Madura demi meningkatkan geliat ekspor dari daerah," pungkas Yanuar.

Terpisah, Bea Cukai Ambon menggali potensi ekspor biji pala (myristica fragrans) yang terkenal sebagai rempah-rempah dari bumi Maluku mengandung banyak manfaatnya.

Pala sebagai komoditi ekspor memang banyak diminati baik dari negara Eropa maupun Asia, akan tetapi belum pernah tercatat sebagai hasil ekspor dari Maluku.

Dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan, diselenggarakan pertemuan yang membahas tentang percepatan ekspor pala dari Maluku.

Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai instansi terkait yang tergabung dalam Tim Percepatan Ekspor Maluku, dan CV. Mainusu Petra Kastanya sebagai calon eksportir.

"Mainusu dan Kamboti bisa kami dorong ekspornya dari Maluku, posisi Bea Cukai memfasilitasi agar eksportasinya tercatat di Provinsi Maluku, sehingga dapat menyumbang devisa ekspor bagi Provinsi Maluku. Kami berharap, ekspor dapat terlaksana dalam waktu dekat," kata Kepala Kantor Bea Cukai Ambon, Saut Mulia.

Sementara Bea Cukai Gorontalo bersama Badan Karantina Pertanian Gorontalo juga melakukan pendalaman potensi ekspor ke PT. Linas Berkah Abadi, yang memproduksi komoditas sarang burung walet.

"Saat ini kapasitas produksi sarang sebanyak 200-300 kilogram dengan hasil bersih sekitar 20 kilogram. Ada juga yang akhirnya kami jual kotor karena keterbatasan sumber daya manusia untuk membersihkan," ungkap Manajer PT. Linas Berkah Abadi, Cahyo.

Dari pendalaman ini, diharapkan potensi ekspor di Provinsi Gorontalo dapat dipetakan dengan baik dan dukungan maksimal dapat diberikan untuk merealisasikan kegiatan ekspor dari Provinsi Gorontalo.

Pada kesempatan ini pula, bersinergi dengan Karantina Pertanian Biak, Bea Cukai berupaya menggali potensi ekspor hasil pertanian Kabupaten Biak Numfor.

Tim Penggalian Potensi Ekspor yang dipimpin oleh Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan, Toto Raharjo bersama petugas dari kantor Karantina Pertanian Biak melakukan peninjauan lapangan untuk menggali informasi terkait potensi ekspor atas produk pertanian jahe merah dan jahe putih yang berlokasi di Distrik Warsansa, Kabupaten Biak Numfor, Papua.

Dalam kunjungan tersebut, Bea Cukai Biak dan Karantina Pertanian Biak mengenalkan tugas dam fungsi masing-masing instansi dan mengajak para petani untuk mengembangkan hasil produksi pertanian yang berorientasi ekspor.

"Semoga ke depannya, akan banyak produk hasil pertanian dari Kabupaten Biak Numfor yang dapat menembus pasar ekpor agar perekonomian daerah makin bergairah,” kata Kepala Kantor Bea Cukai Biak, Budi Prasetiyo.

Bea Cukai Jayapura pun bersinergi dengan Karantina Pertanian Kelas I Jayapura melakukan asistensi kepada tiga perusahaan Crude Palm Oil (CPO) di Jayapura, yaitu PT. Tandan Sawita, PT. Sinar Mas, dan PT. Rimba Matoa Lestari.

Berdasarkan asistensi tersebut, ketiga perusahaan mengungkapkan beberapa kendala yang dialami untuk melakukan ekspor langsung, antara lain belum adanya pembeli dari luar negeri dan infrastruktur yang masih kurang memadai.

“Bea Cukai Jayapura siap menjadi jembatan bagi perusahaan yang ingin melakukan ekspor langsung dari Papua, kami memberikan fasilitas berupa asistensi melalui klinik ekspor sebagaimana sudah berjalan. Kami berharap produk CPO ini dapat pasar di dunia internasional, dan dapat memajukan ekonomi daerah,” kata Kepala Seksi PKCDT Kantor Bea Cukai Jayapura, Jitu Laksono. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler