Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit Akibat Polusi Udara Meningkat, Tembus Puluhan Triliun

Rabu, 29 Maret 2023 – 22:54 WIB
Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit Akibat Polusi Udara Meningkat. Foto/Ilustasi: BPJS Kesehatan.

jpnn.com, JAKARTA - Polusi udara disebut berdampak terhadap kesehatan masyarakat. Dampak polusi udara terhadap kesehatan telah memengaruhi prevalensi penyakit respirasi.

Selain itu, polusi udara juga memberikan tekanan pada keuangan negara melalui anggaran BPJS yang menanggung biaya pengobatan penyakit akibat polusi udara.

BACA JUGA: 3 Nakes Pembuat Konten Membedakan Pasien BPJS Kesehatan dan Umum Disanksi Tegas

Menurut data BPJS Kesehatan, selama periode 2018-2022, anggaran yang ditanggung untuk penyakit respirasi ternyata mencapai angka yang signifikan dan memiliki kecenderungan peningkatan tiap tahunnya.

Dengan rincian, Pneumonia menelan biaya sebesar Rp8,7 triliun, Tuberkulosis Rp5,2 triliun, PPOK Rp1,8 triliun, Asma Rp1,4 triliun, dan Kanker Paru Rp766 miliar.

BACA JUGA: BPJS Kesehatan Lakukan Ini untuk Memperkuat Upaya Pencegahan Kecurangan

Terkait hal tersebut, organisasi yang berfokus pada isu polusi udara, Bicara Udara pun mendorong upaya promotif dan preventif dalam mengatasi dampak polusi udara.

Co-Founder Bicara Udara, Novita Natalia mengatakan, permasalahan polusi udara harus ditangani oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat.

BACA JUGA: Tingkatkan Pelayanan, BPJS Kesehatan Luncurkan Data Sampel Terbaru dan New Mobile JKN

"Kami melihat kondisi ini sebagai panggilan bagi semua pihak untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya udara bersih," ujar Novita Natalia dalam keterangan tertulis, Selasa (28/3).

Dia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyuarakan hak atas udara bersih dan memengaruhi kebijakan serta penegakan udara bersih di Indonesia.

Sebab pihaknya meyakini, dengan meningkatkan kesadaran publik dan tekanan untuk perubahan kebijakan, bisa menciptakan lingkungan yang lebih sehat serta berkelanjutan bagi generasi mendatang.

"Semua pihak harus bekerja sama untuk mengurangi dampak buruk polusi udara, baik terhadap kesehatan masyarakat maupun keuangan negara melalui anggaran BPJS," tutur Novita. 

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Prof. Agus Dwi Susanto juga menekankan pentingnya pencegahan dalam upaya mengatasi permasalahan polusi udara. Sebab polusi udara bisa menimbulkan masalah respirasi dan pernapasan.

"Upaya pencegahan dengan menurunkan polusi udara harus dilakukan semua pihak sehingga kasus respirasi dapat dikurangi. Pemerintah dan masyarakat harus memahami terkait kualitas udara yang baik untuk kesehatan paru yang lebih baik," ucap Agus Dwi. (mcr7/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Firda Junita

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler