Beda Pandangan, Hayono Isman Mundur dari Partai Demokrat

Jumat, 28 Oktober 2016 – 05:21 WIB
Hayono Isman. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Salah seorang politikus senior, Hayono Isman memilih mundur dari Partai Demokrat. Keputusan ini diambil menyusul sikap politiknya yang mendukung pasangan petahana Basuki Tjahja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat di Pilkada Jakarta 2017.

Hayono telah mengirimkan surat pengunduran diri kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono pada 19 Oktober 2016. 

BACA JUGA: Ingat, Hanya Ada Satu Baladhika Karya di Bawah SOKSI

Surat pengunduran diri ditandatangani langsung oleh Hayono Isman bermaterai 6000 serta dengan tembusan Ketua Dewan Pimbina Partai Demokrat, Dewan Kehormatan Partai Demokrat dan Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat. 

Berikut isi lengkap surat pengunduran diri Hayono Isman sebagai kader Demokrat:

BACA JUGA: Terlibat Politik, Oknum PNS Terancam Dipecat

Menyampaikan bahwa sehubungan dengan perbedaan pandangan antara saya dengan berbagai kebijakan partai bersama ini saya menyatakan pengunduran diri dari Anggota Dewan Pembina dan keanggotaan Partai Demokrat, mulai tanggal 20 Oktober.

Atas Kerjasama yang baik selama ini saya sebagai kader Partai Demokrat, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya dan permohonan maaf atas segala tindakan saya yang tidak sesuai dengan kebijakan pimpinan partai...

BACA JUGA: Hayono Isman Resmi Mundur dan Keluar dari Keanggotaan Partai Demokrat

Surat pengunduran diri tersebut ditanda tangani langsung oleh Hayono Isman bermaterai 6000 serta dengan tembusan Ketua Dewan Pimbina Partai Demokrat, Dewan Kehormatan Partai Demokrat dan Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat.

Pengunduran diri Hayono Isman sendiri diduga kuat berkaitan keputusan politiknya yang lebih mendukung Ahok-Djarot, ketimbang Agus Yudhoyono-Sylviana Murni yang digagas koalisi Cikeas.

"Sejak awal saya sudah mendukung Ahok karena saya melihat bahwa sebagai petahana, Ahok-Djarot memiliki prestasi sangat baik. Padahal secara efektif baru menduduki posisi gubernur dan wakil gubernur kurang dari dua tahun," kata Hayono beberapa waktu lalu.

Menurut dia, Ahok-Djarot merupakan pasangan harmonis yang mencalonkan diri kembali bukan untuk memperebutkan kekuasaan, melainkan ingin terus berprestasi dan melayani masyarakat Jakarta. (wid/rmol/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukung Ahok-Djarot, Hayono Isman Tinggalkan Demokrat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler