jpnn.com, JAKARTA - Mahasiswa program studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan bersama mahasiswa Ilmu Penyuluhan Pembangunan Doktoral Institut Pertanian Bogor (IPB) Angkatan 2023 menyelenggarakan acara bedah buku yang menjadi ‘kitab suci’nya.
Dua buku yang dibedah berjudul "Digital Communication For Argicultural and Rural Development" karangan Ataharul Chowdhury - Gordon A Gow dan buku "The Palgrape Handbook of International Communication and Sustainable Development karangan Muhammad Jameel Yusha'u - Jan Servaes.
BACA JUGA: Fateta IPB Deklarasikan Kesiapan untuk Atasi Tiga Tantangan Besar dan Mendorong Inovasi Pertanian
Peserta bedah buku berjudul "Digital Communication For Argicultural and Rural Development" karangan Ataharul Chowdhury - Gordon A Gow dan buku "The Palgrape Handbook of International Communication and Sustainable Development karangan Muhammad Jameel Yusha'u - Jan Servaes. Foto: Dok. IPB
BACA JUGA: Dies Natalis ke-60, IPB Berikan âFateta Award 2024â Kepada Menteri LHK dan Direktur Utama Astra
Dosen Dr. Ir. Djuara P Lubis, MS yang menjadi salah satu narasumber menegaskan membantah tuduhan bahwa Development Pembangunan (Komunikasi Pembangunan) tidak berbasis teori.
Bahkan Djuara memastikan teori-teori Komunikasi Pembangunan yang ada pada dua buku yang di bedah sudah on the track dan sudah diakui di seluruh dunia.
BACA JUGA: BPA Menyebabkan Diabetes hingga Infertilitas? Guru Besar IPB & Dokter Ahli Bersuara
“Sejak dahulu tuduhan-tuduhan kepada Komunikasi Pembangunan tidak mempunyai teori adalah hal yang keliru, bahkan saya dapat memastikan bahwa teori-teori Komunikasi Pembangunan yang ada pada dua buku yang di bedah pada hari ini sudah on the rigth track dan memang beda dengan komunikasi konvensional lainnya.
Djuara menambahkan orang-orang Komunikasi Pembangunan mempunyai komitmen untuk memajukan pembangunan manusia bukan untuk memperdaya manusia karenanya orang Komunikasi Pembangunan mempunyai kapasitas untuk memahami proses pembangunan, proses komunikasi, dan lingkungan area literasi arenanya.
“Inilah keberuntungan mahasiswa IPB karena cakupan penelitiannya sangat luas terkait pembangunan,” ujar Djuara.
Kepala Bidang Program Studi Komunikasi Pembangunan Dr. Ir. Sarwititi Sarwoprasodjo, MS berharap kegiatan bedah buku ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk lebih aktif dalam mengkaji literatur akademik serta membangun pemahaman tentang bagaimana komunikasi dapat berfungsi sebagai katalis dalam pembangunan masyarakat.
Kaprodi juga berharap kegiatan serupa dapat terus diadakan sebagai bagian dari pengembangan ilmu dan keterampilan mahasiswa di bidang komunikasi pembangunan.
Dengan terselenggaranya acara ini, mahasiswa pascasarjana IPB menunjukkan komitmen mereka dalam memperkuat pemahaman teoretis dan praktis terkait komunikasi pembangunan, yang tidak hanya relevan dalam konteks akademik tetapi juga bagi perkembangan pembangunan di Indonesia.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari