jpnn.com, BELU - Menteri Pertanian, Amran Sulaeman sedang gencarnya mengembangkan pertanian di wilayah perbatasan Indonesia.
Salah satunya di wilayah perbatasan Indonesia Timur di NTT dengan negara tetangga Timor Leste.
BACA JUGA: Ama Nai dan Sebilah Pedang Tanda Cinta dari Belu
Ini juga kembali disampaikannya saat secara simbolik melaksanakan panen raya jagung hibrida varetas Srikandi Putoh di desa Kenebibi, Kab.Belu, NTT.
Dalam kegiatan ini, Mentan didampingi Gubernur NTT Fransiskus Lebu Raya, Bupati Malaka Stefanus Briaseran, Bupati Belu Willybrodus Lay dan Perwakilan DPD II NTT Ibrahim Agustinus Medah.
BACA JUGA: Kementan Gandeng KPK Kaji Pengelolaan Kelapa Sawit
Amran dalam sambutannya mengimbau kepada petani di Belu dan Malaka agar memanfaatkan lahan tidur untuk ditanami jagung.
"Jangan ada sejengkal lahan tidur yang tidak termanfaatkan" kata.Amran.
BACA JUGA: Sorak Petani di Tepian Timur Untuk Menteri Amran
Amran bahkan menargetkan penanaman jagung seluas 50.000 Ha di Malaka dan 25.000 Ha di Belu.
Dia menyatakan, masyarakat harus lebih rajin lagi bekerja mengolah tanah pertaniannya karena pemerintah pusat siap memberikan bantuan untuk petani.
Mentan mengingatkan kepala dinas pertanian di wilayah-wilayah perbatasan tersebut untuk membuktikan kinerja mereka melalui kemajuan tanah pertanian di Belu dan Malaka.
Dia memberi waktu tiga bulan bagi petani dan kadis pertanian di wilayah-wilayah tersebut untuk kembali memanen jagung.
Karena itu dia memastikan pemerintah akan membantu pompa air yang sangat dibutuhkan petani di daratan timor yang selama ini kurang air.
Jika batas waktu itu tidak ada hasil panen, mentan tak segan memecat kepala dinas pertanian setempat.
"Sudah siap? Saya tambah pompa air juga, bibit dari pemerintah pusat. Kalau tiga bulan tidak ada hasil, tidak panen, jabatan saya copot. Siap diberhentikan?," tegas Amran pada dua kadis.
Dua kadis tersebut tentunya gentar juga ditanyakan demikian oleh sang menteri.
Meski begitu mereka menyatakan siap mempertaruhkan jabatannya jika tidak bisa menjawab tantangan mentan.
Mentan memastikan, tiga bulan mendatang akan kembali ke NTT untuk membuktikan permintaannya itu.
Sebagaimana diketahui, NTT dikenal sebagai salah satu provinsi penghasil jagung terbesar Indonesia.
Pada 2014 total produksi jagung di NTT sebesar 647.108 ton sedangkan 2015 sebesar 685.081 atau.mengalami peninkjatan sebesar 5.87 %.
Dan hingga triwulan 2017 total produksi telah mencapai 680.000 ton.
Dengan demikian NTT secara konsisten mampu menjaga peningkatan produksi dari tahun ke tahun.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan Lepas Ekspor Perdana Daging Ayam Olahan ke PNG
Redaktur & Reporter : Natalia