Begini Cara Bea Cukai Mengawal Ekspor Produk UMKM hingga Pasar Internasional

Selasa, 19 April 2022 – 19:50 WIB
Bea Cukai Palangka Raya bersama Dinas Koperasi dan UKM serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kalimantan Tengah mengadakan kunjungan kerja ke UKM buah pinang di Tangkiling pada Selasa (5/4). Foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai terus mendukung kemajuan dunia industri kecil melalui asistensi ekspor.

Saat ini, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah menjadi salah satu aspek penting dalam menjaga pertumbuhan ekonomi nasional.

BACA JUGA: Bea Cukai Gandeng Polri Musnahkan 4 Kg Sabu-Sabu dan 9 Juta Batang Rokok Ilegal

Bea Cukai Palangka Raya bersama Dinas Koperasi dan UKM serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kalimantan Tengah mengadakan kunjungan kerja ke UKM buah pinang di Tangkiling (5/4).

Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan asistensi kepada para pelaku UKM buah pinang. Potensi komoditas ini dapat merambah pasar ekspor.

BACA JUGA: Bea Cukai Siap Tindak Tegas Pelanggar BKC

Hatta Wardhana, Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, menuturkan bahwa buah pinang seperti tanaman palem yang sering dijumpai di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Buah ini dapat diolah menjadi jus, kopi, jamu, atau dikonsumsi dalam bentuk suplemen.

BACA JUGA: Pengiriman Rokok Ilegal via Jasa Ekspedisi Terbongkar, Bea Cukai Dapat Tangkapan Besar

"Sehingga usaha ini harus benar-benar kami arahkan sehingga dapat berkembang hingga ekspor,” ujarnya.

Bea Cukai Banjarmasin bersama Kanwil Bea Cukai Kalbagsel melaksanakan kegiatan Customs Visit Customer (CVC) sekaligus asistensi ekspor ke PT Agrika Gatya Arum.

Keduanya membahas prosedur ekspor dan beberapa kendala yang dihadapi perusahaan.

Misalnya, kekhawatiran dalam pengiriman barang karena mudah rusak.

Pada hari yang sama, Bea Cukai Pantoloan bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tengah memberikan asistensi kepada IKM Togean Natural.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan potensi ekspor produk UMKM.

Hatta menjelaskan, IKM Togean Natural merupakan UMKM berorientasi ekspor yang memproduksi sabun alami dari bahan baku minyak kelapa, minyak nilam, arang kelapa, dan rumput laut.

“Untuk mewujudkan ekspor, kami bersinergi untuk mengoptimalkan peran Klinik Ekspor Sulawesi Tengah yang dinilai penting dalam mendukung kemajuan UMKM di Sulteng,” imbuhnya.

Bea Cukai Madura bersama Karantina Pertanian Bangkalan melakukan asistensi ekspor ke CV Bhumikara Shamitra di Kabupaten Sumenep, Selasa (12/4).

CV Bhumikara Shamitra memproduksi daun kelor kering yang akan diolah kembali menjadi produk jadi untuk diekspor.

CV itu akan melakukan ekspor dalam waktu dekat karena saat ini sedang melakukan kontrak dengan pembeli dari Tiongkok yang membutuhkan 800 bal atau sekitar 21 ton daun kelor kering.

“Kami harap CV Bhumikara Shamitra dapat segera berkoordinasi dengan Bea Cukai Madura dan Karantina Pertanian Bangkalan terkait kesiapan ekspor produk," ungkap Hatta.

Pihaknya mengingatkan agar administrasi dokumen asal barang dapat dilengkapi.

"Sehingga bisa mengangkat nama Madura di kancah nasional maupun internasional karena ini ekspor perdana di bidang tersebut,” ujar Hatta.

Dengan adanya kegiatan ini, ekspor produk UMKM di Indonesia dapat meningkat dan mendominasi pasar internasional.

“Kami siap bersinergi dalam mengoptimalkan peran dan fungsi sebagai industrial assistance dengan memberikan pelayanan dan fasilitas,” tandas Hatta. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler