Begini Cara Kiai Palsu Tipu Korbannya

Minggu, 25 Maret 2018 – 09:33 WIB
Uang. Ilustrasi Foto: Toni Suhartono/Indopos

jpnn.com, SURABAYA - Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya terus mengembangkan penyidikan kasus pencurian yang dilakukan M. Soleh, warga Kedopok, Probolinggo.

Pria 44 tahun itu telah berkomplot dengan AA yang menyaru sebagai kiai.

BACA JUGA: Kiai Palsu Tipu Korban Rp 850 Juta

AA yang diceritakan mampu menggandakan uang kini diburu aparat kepolisian.

"Kami memastikan, mereka bukan kiai atau ustaz. AA adalah penganggur," ungkap Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Tinton Yudha Riambodo.

BACA JUGA: Ketua PRSSNI Jadi Tersangka Kasus Penipuan Jutaan Dolar AS

Tinton mengatakan, aksi kejahatan itu sudah direncanakan. Soleh dan AA sudah lama berkomplot.

Meski begitu, kepolisian belum bisa memastikan berapa kali tersangka beraksi.

BACA JUGA: Polisi Bekuk Pembobol Rekening Anggota Bawaslu DKI Jakarta

Saat ini baru ada satu orang yang melapor. Petugas masih menyelidiki adanya korban lain.

Berdasar informasi, korban yang berasal dari Banyuwangi berkomunikasi dengan tersangka sejak dua tahun lalu.

Korban dan pelaku bertemu saat mengikuti acara kewirausahaan di Samarinda.

"Mereka sering berkomunikasi soal hal-hal klenik. Kebetulan, korban juga memiliki kepercayaan dengan hal tersebut," kata Tinton.

Kendati demikian, butuh waktu agak lama bagi tersangka meyakinkan korbannya.

Mereka bertiga akhirnya memutuskan bertemu di sebuah hotel kawasan Jalan Petukangan, Ampel, Surabaya, pada 9 Maret lalu.

Kepada korban, Soleh ngibul. Dia mengenalkan AA sebagai kiai sakti yang mampu menggandakan uang.

Ada uang balen jika korban menyetorkan uang. Syaratnya, selain menyetorkan uang, korban membawa beberapa perlengkapan untuk melakukan ritual.

Korban terbujuk. Soleh lantas memesankan sebuah kamar hotel. Sebelumnya, bapak dua anak itu menggandakan kunci kamar hotel.

Soleh dan AA berniat mencuri uang yang dibawa korban. "Kedua tersangka berbagi peran. Soleh bertugas mengalihkan perhatian korban dengan mengajaknya ke pasar Ampel untuk mencari perlengkapan ritual," papar Tinton.

Tersangka terus mengarang cerita. Agar ritual sukses, dia meminta korban membeli sejumlah perlengkapan ibadah. Misalnya, kopiah dan tasbih.

Bersamaan dengan itu, AA melancarkan aksinya. Dia masuk ke kamar korban dengan kunci duplikat.

Uang yang dibawa korban senilai Rp 850 juta dalam bentuk USD itu dikuras. Kemudian, AA menelepon Soleh dan mengajaknya kabur.

"Soleh lantas meninggalkan korban yang sedang membeli perlengkapan ritual. Dia pergi dengan alasan ingin ke kamar mandi," kata Tinton.

Karena lama tidak muncul, korban balik ke tempatnya menginap. Dia kaget saat mengetahui uang yang dibawanya sudah ludes. Tinton menilai tersangka tergolong lihai.

Agar tidak terbongkar, tersangka meminta korban menyediakan uang asing. Alasannya, kamar hotel akan penuh jika uang yang digandakan dalam bentuk rupiah. (hen/c7/ayi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspada, Ada Tipuan Hadiah Pizza Gratis


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler