jpnn.com - JAKARTA – Kacang tak lupa kulitnya. Peribahasa itulah yang banyak dianut warga Kaledonia Baru, yang kebanyakan keturunan Jawa. Saat Indonesia merayakan HUT Kemerdekaan ke – 70, mereka rela meluangkan waktu ditengah hari kerja untuk ikut upacara dan syukuran di KJRI.
Puluhan warga Kaledonia Baru yang datang ke KJRI berasal dari berbagai daerah. Mereka larut dalam berbagai acara yang diselenggarakan KJRI, seolah menunjukan cinta dan kebanggaannya sebagai keturunan Indonesia.
BACA JUGA: Tak Lama Lagi Ditetapkan Tersangka Penimbun Sapi
Sebagaimana diketahui Kaledonia Baru merupakan negara di seberang lautan Prancis di Pasifik Selatan.
Salah satu warga yang datang ialah Soepeno. Pensiunan pekerja tambang yang berstatus warga negara Prancis itu datang karena ingin menghormati leluhurnya. ’’Leluhur saya dulu ikut berjuang untuk merebut kemerdekaan Indonesia. Saya bangga sebagai keturunan para pejuang Indonesia,’’ ungkapnya.
BACA JUGA: Rizal Ramli Dinilai Membahayakan
Selain Soepeno, hadir juga Arnold Persan, warga Kaledonia Baru yang beristrikan keturunan Jawa. Dia sengaja hadir untuk mengajarkan pada anaknya tentang asal-usul orang tuanya. ’’Saya ingin anak-anak tidak melupakan asal usul darah ibunya,’’ ujarnya. Bahkan Arnold setidaknya dalam setahun menyempatkan mengajak keluarganya berkunjung ke Indonesia.
Selain orang tua, acara itu juga dihadiri beberapa diaspora muda, Syanas misalnya. Gadis keturunan Bali dan Prancis itu mengaku telah dua kali mengikuti perayaan kemerdekaan Indonesia di KJRI Noumea. ’’Senang sekali bisa ngumpul dengan diaspora lainnya yang jarang bertemu,’’ ujar pelajar SMP Noumea tersebut.
BACA JUGA: Hey! Puan Ingatkan Rizal Ramli Jaga Mulut di Depan Publik
Beberapa diaspora Indonesia memang sengaja mengambil cuti setengah hari agar dapat mengikuti Upacara HUT RI. Selain upacara, pihak KJRI juga mengelar sejumlah kegiatan seru untuk memperingati kemerdekaan. Misalnya saja dengan memberlakukan dress code kebaya dan sanggul untuk tamu-tamu perempuan.
Konjen RI Noumea, Widyarka Ryananta mengapresiasi antusiasme diaspora dan warga Kaledonia Baru yang hadir dalam perayaan HUT RI. ’’Saya bangga, meskipun sebagian berkewarganegaraan Prancis namun mereka tetap menunjukan kecintaannya terhadap Indonesia,’’ ujarnya.
Widiyarka mengatakan saat ini ada sekitar 5 ribu keturunan Indonesia di Kaledonia Baru. Sebagian besar dari mereka memang telah berkewarganegaraan Prancis.
Kaledonia Baru merupakan negara di seberang lautan Prancis di Pasifik Selatan. Oleh karena itu segala sistem pemerintahan, moneter dan kebijakan lainnya masih ditetapkan oleh Pemerintah Prancis.
Meskipun demikian, mereka memiliki otonomi sendiri untuk mengatur beberapa hal domestik. Pendapatan terbesar datang dari hasil ekspor nikel, kemudian juga pariwisata.
Kaledonia Baru merupakan negara kedua setelah Suriname yang memiliki banyak penduduk keturunan Jawa. Sebab sekitar 120 tahun silam, sejumlah penduduk Jawa dikirim ke Kaledonia Baru sebagai pekerja. Pada Februari 2016 nanti di Kaledonia Baru akan ada perayaan 120 tahun kedatangan masyarakat Jawa. (gun/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadi Tuan Rumah Sidang APA, Ini Target Parlemen Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi