Begini Kiprah Bea Cukai di Organisasi Kepabeanan Dunia

Selasa, 28 Juni 2022 – 19:48 WIB
Bea Cukai berpartisipasi di Kantor Pusat WCO, Brussel, dalam rangkaian pertemuan The 86th Policy Commission dan The 139th/140th Customs Cooperation Council Council Session pada 20-25 Juni 2022. Foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Sejak bergabung dalam World Customs Organization (WCO) pada 30 April 1957, Bea Cukai terus menunjukkan peran dalam setiap kegiatan organisasi, baik di Brussel maupun wilayah Asia-Pasifik.

WCO adalah organisasi dunia antar pemerintah yang independen yang memiliki misi untuk mendorong efektivitas dan efisiensi administrasi pabean dalam mencapai tujuan.

BACA JUGA: Bea Cukai Gelar UMKM Week 2022 di Berbagai Daerah, Catat Waktunya

Yaitu, memberikan kemudahan perdagangan, perlindungan kepada masyarakat, dan mengumpulkan penerimaan bagi pemerintah.

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto mengatakan, sejak 1 Juli 2020, pihaknya memegang peranan penting sebagai WCO Asia Pacific Vice-chair (WCO A/P Vice-chair) periode 2020-2022.

BACA JUGA: Bea Cukai Punya Informasi Penting, Jemaah Calon Haji Wajib Tahu

Vice-chair merupakan koordinator setiap kawasan yang mempunyai tugas utama mengoordinasikan kegiatan, mendorong kemajuan negara anggota, serta mewakili dan menyuarakan kepentingan regional maupun forum kerja sama internasional lain.

“Dengan menjadi Vice-chair, Bea Cukai berkesempatan menunjukkan kemampuan menjadi pemimpin bagi 32 negara anggota di kawasan A/P yang beranggota beberapa negara maju, seperti Australia, China, Jepang, dan Korea,” ungkapnya.

BACA JUGA: Bea Cukai Dekati Para Penggerak Ekonomi Nasional, Ini Tujuannya

Bertindak sebagai WCO A/P Vice-chair, Bea Cukai turut berpartisipasi secara fisik di Kantor Pusat WCO, Brussel, dalam rangkaian pertemuan The 86th Policy Commission dan The 139th/140th Customs Cooperation Council (Council Session) pada 20-25 Juni 2022. 

Dalam kegiatan tersebut, Bea Cukai turut menentukan berbagai kebijakan penting WCO, pembinaan hubungan antarinstansi kepabeanan dunia, serta kolaborasi peningkatan pelayanan dan pengawasan.

Policy Commission (PC) merupakan pertemuan antaranggota Komite Kebijakan WCO yang bertindak sebagai steering group untuk membahas isu kebijakan, praktik, dan prosedur WCO sebelum diangkat ke pertemuan tertinggi WCO. 

Sementara itu, Council Session adalah badan tertinggi WCO yang bertugas mengambil keputusan final atas segala isu dan aktivitas WCO. 

“Berbeda dengan PC, setiap anggota WCO berhak mengikuti pertemuan Council Session. Singkatnya, merupakan pertemuan tertinggi antarkepala atau pimpinan administrasi pabean anggota WCO,” terang Nirwala.

Pertemuan ini membahas isu penting, seperti rencana aksi penanganan Covid-19, program kerja WCO, dan perpanjangan wewenang kelompok kerja.

Selain itu, rencana strategis WCO 2022-2025 dan rencana implementasi 2022-2023, strategi data WCO, e-commerce, green customs, fragile borders, serta pengaturan praktik kerja saat kondisi pandemi.

Nirwala menambahkan, dalam Council Session turut dibahas beberapa agenda lain, seperti laporan komite teknis WCO dalam hal pengembangan kapasitas, tarif dan perdagangan, ketentuan asal barang, nilai pabean, nomenklatur dan klasifikasi, kepatuhan, fasilitasi perdagangan, serta masalah keuangan dan anggaran. 

Di akhir pertemuan Council Session, diselenggarakan pemilihan Wakil Sekretaris Jenderal, Chairperson dan Vice-chairperson Finance Committee.

Agenda ini sekaligus menjadi momentum berakhirnya masa jabatan Indonesia sebagai WCO Asia Pacific Vice-chair dan menetapkan Australia sebagai Vice-chair periode 2022-2024,” tegas Nirwala.

Namun, Bea Cukai terus berupaya memfasilitasi dan menjalankan tugasnya sehingga berbagai kegiatan bersifat regional atau global berhasil dijalankan hingga akhir periode jabatannya pada 2022.

“Selama menjabat, Bea Cukai berhasil menyelenggarakan berbagai pertemuan regional seperti Regional Contact Points (RCP) Meeting, Regional Heads of Customs Administration (RHCA) Conference, maupun membentuk Regional Private Sector Group Asia-Pacific (RPSG AP),” ujar Nirwala.

Untuk memastikan transisi yang mulus, Bea Cukai turut mendukung Australia sebagai Vice-chair periode 2022-2024 dengan berbagai upaya, seperti membarui operation manual sebagai panduan operasional khususnya terkait penyelenggaraan virtual meeting.

“Kami yakin, dengan pengalaman sebagai Vice-chair pada periode-periode sebelumnya serta kepemimpinannya di WCO, Australia dapat memimpin kawasan Asia-Pasifik dengan baik,” pungkas Nirwala. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler