jpnn.com, JAKARTA - Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Perkebunan Kemenko Perekonomian Mochammad Edy Yusuf mengungkap industri kelapa sawit berkontribusi dalam peningkatan perekonomian nasional.
Edy menyebut sektor kelapa sawit mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 3,5 persen dari total produk domestik bruto (PDB).
BACA JUGA: Industri Siber Bisa Membantu Pemulihan Ekonomi Nasional Saat Pandemi
Dia menjelaskan industri kelapa sawit menciptakan lapangan pekerjaan untuk 4,2 juta pekerja langsung dan 12 juta pekerja tidak langsung.
Selain itu, lanjut Edy, kontribusi terbesar sektor kelapa sawit ialah aktivitas ekspor nonmigas.
BACA JUGA: Deklarasi FPI Versi Baru, Ketum PA 212: Mahfud MD Sudah Memberi Sinyal
"Kalau berdasarkan data, tahun 2019 (nilai ekspor sawit, red) itu USD 18,7 miliar dari total nonmigas USD 195 miliar," kata Edy, Selasa (24/8).
Selanjutnya, terjadi peningkatan nilai ekspor sawit pada 2020 menjadi USD 24,2 miliar atau sekitar Rp 348,67 triliun dari total ekspor nonmigas sebesar USD 154,9 miliar atau sekitar Rp 2.231 triliun.
BACA JUGA: Konon, Pasal Masa Jabatan Presiden Bakal Disusupkan di Amendemen UUD 1945
"Kalau dilihat persentase pada 2020 ini sudah mencapai 15,6 persen dari total ekspor nonmigas," ujar Edy.
Dia membeberkan jumlah hasil produksi kelapa sawit terus mengalami peningkatan setiap tahun.
Hasil produksi kelapa sawit pada 2018 mencapai 42,8 juta ton, kemudian meningkat menjadi 47,1 juta ton pada 2019.
"Pada 2020 mengalami kenaikan hingga 48,3 juta ton," tambah Edy.
Kemudian, kata Edy, data pada Januari hingga Juni 2021 menunjukkan ekspor kelapa sawit menurun menjadi 17,65 juta ton.
Meski begitu, Edy memperkirakan kenaikan jumlah hasil produksi sektor industri kelapa sawit pada 2021 tetap akan mengalami peningkatan hingga 49,7 juta ton. (mcr9/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dea Hardianingsih