jpnn.com, JAKARTA - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta membeber kronologis pembunuhan Husni Zarkasih dan Zakiyah Masrur, pasangan suami istri warga Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
Ide pembunuhan disertai perampokan ini direncanakan oleh ZUL yang merupakan sopir pasutri tersebut.
BACA JUGA: 2 Pembunuh Pasutri Benhil Mantan Pegawai Korban
Nico mengatakan, ZUL mengumpulkan dua tersangka lainnya yaitu ST dan EK di rumah kontrakannya di kawasan Tangerang, Senin (10/9).
Setelah itu, ketiganya sepakat dengan ide ZUL dan menyambangi rumah korban di Jalan Pengairan, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
BACA JUGA: Kasus Pembunuhan Terungkap Setelah 3 Tahun Jadi Misteri
"Mereka sudah menyiapkan dua sepeda motor, lakban, tali, dan sarung tangan. Ketika itu langsung mendatangi rumah korban," kata Nico di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (13/9).
Setibanya di rumah korban, mereka menjumpai Zakiyah yang langsung dianiaya hingga tewas.
BACA JUGA: Seli Saksikan Sang Pacar Tewas Dibantai Perampok
"Mereka lantas menunggu suami (korban) yang selesai melaksanakan ibadah. Suami datang ke rumah sekitar 20 menit. Seketika itu juga dianiaya," jelasnya.
Nico menduga Husni tewas pada saat itu juga.
Usai mengeksekusi pasutri tersebut, ketiganya lantas menyisir rumah korban.
Mereka menemukan 15 jam tangan, sejumlah emas, beberapa laptop, dan buku rekening.
"Kemudian mayat korban dimasukkan dalam mobil Altis lalu melarikan diri. Mobil ini diarahkan ke Pekalongan dan mayat disimpan di dalam bagasi. Mayat ditinggalkan di Pekalongan," jelas dia.
Mereka meninggalkan mayat korban di Pekalongan karena pasutri tersebut berasal dari sana.
Namun, pelaku berubah pikiran dan mengambil mayat keduanya kembali.
"Pelaku membawa korban dalam bagasi dan membawa korban ke Purbalingga dan meninggalkan di sungai," jelas dia. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembunuh Pegawai BNN Pusat Itu Akhirnya Tertangkap di Batam
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga