Begini Reaksi Presiden ACT Saat Ditanya Aliran Dana ke Kelompok Al Qaeda

Kamis, 07 Juli 2022 – 00:10 WIB
Presiden ACT lbnu Khajar (kanan) saat memberikan keterangan kepada wartawan di kantor ACT di Jakarta Selatan, Rabu (6/7) Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar enggan menjawab terkait dugaan transaksi keuangan secara individu oleh salah satu karyawab ke pihak yang diduga berafiliasi dengan Al Qaeda.

"Bagaimana dengan catatan PPATK? Sementara saya tidak ingin menjawab dulu di sini," kata Ibnu kepada wartawan di Kantor ACT, Jakarta, Rabu (6/7).

BACA JUGA: ACT di Daerah Ini Tetap Beroperasi Meski Izin Pengumpulan Dana Dicabut

Menutur dia, pihaknya akan memeriksa lebih lanjut soal temuan PPATK terkait transfer ke pihak Al Qaeda.

“Kami belum paham sama sekali, ketimbang saya salah menjelaskan, saya juga belum detail, biarkan kami sebentar untuk merenung, melihat kembali," ujar Ibnu.

BACA JUGA: Inilah 9 Orang Penting di ACT, Silakan Simak Daftarnya

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan indikasi tentang salah satu karyawan ACT mengirimkan dana ke negara-negara berisiko tinggi dengan terorisme.

Sejumlah negara yang menjadi tujuan pengiriman dana itu ialah Turki, Kyrgyzstan, Bosnia, Albania, India, Bangladesh, Nepal, dan Pakistan.

BACA JUGA: ACT Tilap Dana Umat, Bareskrim Sudah Pegang Laporan Masyarakat dan Intel

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menuturkan negara-negara itu berisiko tinggi karena masih lemah dalam hal sistem anti-pencucian uang dan penanganan terorisme.

"Salah satu karyawan selama periode dua tahun melakukan transaksi ke pengiriman dana ke negara-negara berisiko tinggi dalam hal pendanaan terorisme," kata Ivan Yustiavanda, Rabu (6/7).

PPATK mencatat karyawan ACT itu melakukan 17 transaksi dengan jumlah dana Rp 1,7 miliar. Jumlah setiap pengirimannya bervariasi.

"Antara Rp 10 juta sampai dengan Rp 52 juta," kata Ivan.

Menurut Ivan, penelusuran PPATK mengungkap indikasi tentang karyawan ACT itu terafiliasi dengan kelompok terorisme jaringan Al Qaeda.

Penerima dana itu pernah ditangkap kepolisian Turki.

"Dia (penerima dana, red) menjadi salah satu dari 19 orang yang ditangkap oleh kepolisian di Turki karena terkait dengan Al Qaeda," ucap Ivan.

Kendati demikian, PPATK masih perlu menelusuri lebih lanjut perihal temuan itu.

"Ini masih dalam kajian lebih lanjut, apakah memang ditujukan untuk aktivitas lain atau ini secara kebetulan," kata Ivan. (mcr8/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Namanya Dikaitkan dengan ACT, Jazuli PKS Singgung Gaji, Ternyata


Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler