Begini Skenario Moeldoko Meladeni Tuduhan Pemburu Rente, ICW Siap-siap Saja

Jumat, 30 Juli 2021 – 10:55 WIB
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko melalui kuasa hukumnya, Otto Hasibuan menyomasi peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Egi Primayoga untuk membuktikan tuduhan serta menyampaikan permintaan maaf.

Langkah itu dilakukan Moeldoko lantaran tak terima atas tuduhan Egi yang menjulukinya sebagai pemburu rente obat ivermectin hingga ekspor beras.

BACA JUGA: Rencana Moeldoko Memerkarakan ICW Disebut Respons yang Tepat

Melalui konferensi pers secara virtual, Kamis (29/7), Otto memberi ultimatum kepada Egi dan ICW dalam kurun waktu 1 x 24 jam untuk membuktikan tuduhannya atau mencabut pernyataan dan meminta maaf.

"Jadi, dia kalau tidak bisa membuktikan dan tidak mau mencabut pernyataan-pernyataannya dan tidak bersedia meminta maaf kepada klien kami secara terbuka, maka dengan sangat menyesal tentunya kami akan melaporkan kasus ini kepada yang berwajib," ucap Otto, kemarin.

BACA JUGA: Junaidi dan 7 Rekannya Dituntut Mati, Tak Ada yang Meringankan

Pada konferensi pers itu, Otto secara tegas membantah tuduhan ICW yang menyebut kliennya terlibat perburuan rente obat Covid-19 yang sempat langka lantaran diburu masyarakat itu.

"Saya kira tidak ada fakta bahwa Pak Moeldoko itu mempromosikan Ivermectin. Itu, kan, hanya yang disampaikan orang. Di mana bukti-bukti bahwa Pak Moeldoko mempromosikan Ivermectin?" ucap Otto mempertanyakan.

BACA JUGA: 26 Penumpang Kapal Bawa Hasil Rapid dan Sertifikat Vaksinasi COVID-19 Palsu, Ini yang Terjadi

Sebelumnya, ICW menyebut Moeldoko dalam jabatannya sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) punya hubungan dengan PT Noorpay Nusantara Perkasa, yaitu mengadakan program pelatihan petani di Thailand.

PT Noorpay sahamnya dimiliki oleh Sofia Koswara sebagai Wakil Presiden PT Harsen Laboratories, produsen Ivermectin.

"Makanya, saya minta kepada ICW, buktikan dulu dong. Kok, kesannya mempromosikan?" ujar Otto.

Dia secara tegas menyatakan bahwa Moeldoko tidak pernah menjadi bintang iklan obat yang membujuk masyarakat untuk mengonsumsi Ivermectin. Oleh karena itu, dia meminta ICW tidak mengaitkan kliennya dengan masalah tersebut.

Selain itu, Otto juga menyatakan kliennya tidak ada keterkaitan maupun hubungan secara hukum dengan PT Hansen Laboratories dan PT Indofarma yang memproduksi Ivermectin.

"Tidak ada. Tidak ada memegang saham, dan bukan direktur dan tidak ada kaitan apa pun," ucapnya menegaskan.

BACA JUGA: A Sempat Mengasah Parang Sebelum Menghabisi Ketua MUI Secara Sadis, Ini Motifnya

Soal tudingan ICW yang menyebut putri Moeldoko, Joanina Rachma sebagai pemegang saham mayoritas di PT Noorpay Nusantara Perkasa, Otto menyebut perusahaan itu tidak bergerak di bidang farmasi, apalagi bisnis obat Ivermectin maupun beras.

"ICW mengaitkan, seakan-akan PT Noorpay ini bergerak ikut di dalam peredaran Ivermectin walau memang benar Joanina Rachman, anak Bapak Moeldoko, itu adalah pemegang saham PT Noorpay," tuturnya.

Menurut ICW, PT Harsen Laboratories dimiliki pasangan suami-istri Haryoseno dan Runi Adianti yang tercatat dalam dokumen Panama Papers dan diketahui terafiliasi dengan perusahaan cangkang bernama Unix Capital Ltd yang berbasis di British Virgin Island.

Berdasarkan laporan konsolidasian PT Indofarma tahun 2020, tercatat Indofarma memiliki utang ke PT Harsen Laboratories sebesar Rp 8.579.991.938,00 per 30 Juni 2020 atau meningkat dari 31 Maret 2019 yang berjumlah Rp 3.238.035.238,00.

Salah satu nama yang terafiliasi dengan PT Harsen Laboratories adalah Sofia Koswara selaku Wakil Presiden PT Harsen dan mantan CEO dari B-Channel. Sofia Koswara juga menjabat sebagai Chairwoman Front Line Covid-19 Critical Care (FLCCC) di Indonesia.

Sejak 2019, PT Noorpay Nusantara Perkasa adalah perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Sofia Koswara menjalin hubungan kerja sama dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

ICW menyebut Moeldoko selaku KSP juga Ketua HKTI. Hubungan PT Noorpay Nusantara Perkasa dan HKTI adalah terkait dengan program pelatihan petani di Thailand. Pada awal Juni lalu, Ivermectin juga didistribusikan ke Kabupaten Kudus melalui HKTI. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler