Begini Strategi Kementan Agar Kedelai Tidak Lagi Impor

Sabtu, 12 Maret 2022 – 15:59 WIB
Kementerian Pertanian membahas penanganan agar kedelai tak lagi di impor melalui video virtual. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong para petani untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kedelai di Indonesia.

Langkah itu dilakukan untuk melepas ketergantungan impor kedelai.

BACA JUGA: Mentan SYL Komitmen Indonesia jadi Pionir Model Pertanian Inovatif di Asia Pasifik

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan konsumsi kedelai impor cukup tinggi.

Sebab, harganya jauh lebih murah dibandingkan kedelai lokal.

BACA JUGA: Jelang Ramadan, Mentan SYL Pastikan Stok Pangan Tersedia

Saat ini, kata dia, kenaikan harga terjadi secara global sehingga menimbulkan kendala di pasar lokal.

"Masyarakat kita rata-rata pemakan tahu tempe jadi kedelai ini tidak boleh bersoal. Kita segera lakukan langkah konkret sebagai upaya menstabilkan harga dulu," ungkap Mentan SYL dalam siaran persnya, Sabtu (12/3).

BACA JUGA: Kementan Siapkan Benih, Petani Tanam Kedelai Asalkan Ada Jaminan Harga dan Pasar

Mentan SYL berharap dengan meningkatkan kualitas bisa menstabilkan harga kedelai. Bukan hanya di Jakarta, tetapi di Jawa dan daerah lainnya.

Dia pun mendorong perajin tahu tempe untuk menggunakan kedelai lokal. Pasalnya, kualitas lebih bagus dibanding kedelai impor.

"Kami siapkan pasokan kedelai lokal, produksi kita genjot. Kedelai kita pendek-pendek, manis dan disukai masyarakat sehingga ke depan dorong budi dayanya," ungkap dia.

Dia menambahkan, sesuai arahan Presiden Jokowi, hal ini untuk penuhi kebutuhan pengrajin tahu tempe.

"Kita carikan jalan keluarnya agar harga tahu tempe dengan kedelai lokal harganya terjangkau," tuturnya.

Dalam kegiatan Mentan Sapa Petani dan Penyuluh Pertanian (MSPP) volume 09 bertemakan Prospek Tanam Kedelai, Jumat (11/3) di AOR BPPSDMP, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan Diversifikasi pangan lokal sangat dibutuhkan.

Utamanya untuk meningkatkan eksistensi produksi dengan buat organik.

“Harga kedelai bagus, ayo tanam kedelai segera” ujar Dedi seraya memberi semangat para petani kedelai.

Dedi mengatakan bahwa saat ini Kementan terus mendorong peningkatan kualitas produksi kedelai.

Sementara Narasumber MSPP, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan akselerasi tanaman kedelai untuk petani yang existing perbenihannya terus ditingkatkan.

“Diperlukan pengenalan daerah baru yang dulu pernah ikut program tanam tumpang sari, metuk dengan tanam jagung dan tanam kedelai,” jelas Suwandi.

Sekjen Gakoptindo Hugo Siswaya mengatakan stok kedelai berada pada petani, kelompok tani, pengepul atau bandar.

Namun, harga kedelai lokal sangat bergantung pada perkembangan harga impor.

“Gakoptindo siap menjadi off taker atau pembeli kedelai hasil produksi petani,” jelas Hugo Siswaya.

Hugo Siswaya mengatakan saat ini posisi gakoptindo dan primkopti berada pada level dan penyalur kecil, sangat tidak mungkin mampu mempengaruhi harga kedelai.

Sementara itu Niken mewakili Kementerian Perdagangan menjelaskan kenaikan harga kedelai lantaran adanya inflasi.

“Kenaikan harga kedelai dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk meningkatkan produksi lokal,” jelas Niken.

Niken menjelaskan faktor yang mempengaruhi perhitungan harga kedelai di tingkat pengecer di antaranya harga kedelai internasional, harga di tingkat importir, dan harga di tingkat pengrajin. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gakoptindo Usul Tata Niaga Kedelai Harus Ditangani Pemerintah, Ini Alasannya


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler