Begini Strategi LPKR Menerapkan Konsep Eco Living

Kamis, 18 Januari 2024 – 14:32 WIB
LPKR mendukung keanekaragaman hayati dengan mengintegrasikan konsep eco-living ke kawasan perseroan. Foto dok. LPKR

jpnn.com, JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk. (LKPR) punya strategi menerapkan konsep eco-living.

Hal tersebut sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam mengembangkan ruang terbuka hijau (RTH) di setiap kawasan properti perseroan.

BACA JUGA: LKPR Komitmen Menghijaukan Kawasan Kota Mandiri, Ini Buktinya 

"Perusahaan mendukung keanekaragaman hayati dengan mengintegrasikan konsep eco-living ke kawasan perseroan," kata Group CEO LPKR John Riady dalam keterangannya, Kamis (18/1).

Dia mengungkapkan LPKR juga berusaha menciptakan keseimbangan harmonis antara ruang terbuka hijau dan pemandangan alam yang asri.

BACA JUGA: Begini Strategi LKPR Mengelola Air di Kota Mandiri

Penghuni maupun masyarakat umum bisa menikmati lingkungan hidup indah dan sehat.

Salah satu bidang yang menjadi fokus utama LPKR adalah peremajaan ruang terbuka hijau. 

BACA JUGA: Penjualan Rumah Tapak Lippo Cikarang Meningkat, LKPR Terkena Imbasnya

Upaya tersebut termasuk mengubah bidang tanah kosong menjadi taman umum serta pemeliharaan rutin dan penataan ruang. 

"Ini berfungsi memperindah kawasan sekitar, membuat kota lebih sejuk, dan meningkatkan kualitas udara," ucapnya.

Selama bertahun-tahun, LPKR telah menanam lebih dari 160 ribu pohon di tiga kawasan, yaitu di Lippo Village, Lippo Cikarang, dan di Tanjung Bunga. 

Pada 2022, LPKR juga membuka lebih dari 12.400 m2 ruang terbuka hijau baru dan mengembangkan 39 taman.

Fasilitas pembibitan tanaman di Lippo Village sendiri merupakan rumah bagi sekitar 20 ribu tanaman dari 101 spesies tanaman berbeda yang digunakan dalam lanskap wilayah Grup LPKR. 

Pada 2022, Grup LPKR menghabiskan total Rp 17 miliar untuk kegiatan tata ruang guna memelihara keasrian kawasan.  

Masih di tahun 2022, LPKR juga memulai program relokasi pohon untuk memindahkan sementara pohon yang ada di area pengembangan ke fasilitas pembibitan tanaman, untuk terus dirawat sebelum menanamnya kembali setelah pekerjaan pembangunan selesai. 

Di tahap percontohan program ini, LPKR berhasil merelokasi sekitar 200 pohon dan akan meneruskan relokasi pohon saat diperlukan. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler