Begini Strategi Menteri Basuki Cegah Banjir Sintang Tidak Terulang

Jumat, 19 November 2021 – 11:25 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau lokasi banjir di Sintang dan Melawai, Kalimantan Barat, Kamis (18/11). Foto: Kementerian PUPR

jpnn.com, SINTANG - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau lokasi banjir di Sintang dan Melawa, Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (18/11).

"Saya ke sini atas perintah Bapak Presiden untuk melihat penanganan apa yang bisa dilakukan secara teknis agar ke depannya bencana banjir tidak terulang," ungkap Menteri Basuki yang dalam kunjungan tersebut didampingi Ketua Komisi V DPR Lasarus, dan Bupati Sintang Jarot Winarno.

BACA JUGA: Jokowi Ungkap Penyebab Banjir di Sintang, Ternyata

Dia mengungkapkan banjir di wilayah tersebut disebabkan curah hujan yang tinggi dan diperparah kurangnya daerah resapan air di hulu Sungai Kapuas dan Sungai Melawai.

"Untuk penanganan jangka pendek, kami akan ukur dulu dan pasang geobag (bantalan pengganti batuan) di area terdampak besar, seperti pusat ekonomi kota," sebutnya.

BACA JUGA: Jokowi Kirim 5.000 Paket Bantuan untuk Korban Banjir di Sintang 

Menteri Basuki juga menugaskan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan 1 dan PT Wijaya Karya untuk segera bergerak karena BMKG memprediksi puncak hujan akan terjadi di sekitar Januari-Februari 2022.

Berdasarkan data BWS Kalimantan I terdapat lebih dari 50 danau di sepanjang wilayah Sungai Kapuas.

BACA JUGA: Sutarmidji Salurkan Paket Bantuan dari Jokowi untuk Korban Banjir Sintang

Untuk penanganan jangka panjang, Menteri Basuki akan menyusun masterplan penanganan banjir wilayah Sungai Kapuas dan Melawi, termasuk mengeruk dan merehabilitasi danau-danau (retarding basin).

"Tahun ini sedang dilakukan pengerukan 3 danau, dan dilanjutkan dengan 7 danau pada 2022 sebagai retarding basin. Di sepanjang Sungai Melawi yang belum ada danau (retarding basin)," paparnya.

Menteri Basuki juga berencana melakukan survei, investigasi dan desain (SID) untuk pembangunan bendungan di hulu Sungai Pinoh yang jadi anak Sungai Melawi.

"Saya lihat potensinya ada, kami akan kaji secara cermat," tegasnya.

Untuk kondisi jalannya belum bisa diketahui tingkat kerusakannya karena masih tergenang.

"Khusus untuk penanganan darurat, kami akan fokus pada spot-spot yang tergenang pada jalur logistik utama," ujar Menteri Basuki.

Jalur utama yang dimaksud seperti Jalur Sintang - Putussibau dan ruas-ruas jalan di pusat Kota Sintang dan sekitarnya yang perlu ditingkatkan dan dilengkapi dengan gorong-gorong (box culvert).

Ketua Komisi V DPR Lasarus menambahkan banjir ini juga diakibatkan oleh perubahan guna lahan yang menimbulkan runoff dan sedimentasi.

"Kita harus jujur dengan kondisi lingkungan yang sudah menurun, berapa luas kawasan hutan yang rusak/berkurang. Untuk itu Pemda harus berhati-hati dalam urusan perizinan (penggunaan lahan)," ungkapnya. (mcr18/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mercurius Thomos Mone

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler