jpnn.com - TABANAN - Pemerintah Kabupaten Tabanan kembali meraih capaian positif. Kali ini kabupaten yang dipimpin Ni Putu Eka Wiryastuti itu meraih penghargaan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Tabanan menyabet penghargaan PUPR 2016 untuk kabupaten di wilayah timur. Daerah lain yang menyabet penghargaan bergengsi dari Kementerian PUPR adalah Kota Surabaya.
BACA JUGA: Gubernur Ini Sarankan Kran Pengiriman TKW ke Luar Negeri Ditutup
Sementara Tabanan sudah ketiga kalinya meraih penghargaan dari Kementerian PUPR yang diserahkan pada Kamis lalu (8/12) di Jakarta. Kabupaten yang baru merayakan ulang tahunnya yang ke-523 itu menyisihkan Buleleng, Bantaeng dan Bone.
Indikator peniliannya meliputi keterpaduan infrastruktur, sumber daya air, bina marga, cipta karya, penyediaan perumahan, serta pembinaan jasa konstruksi. Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti pun gembira dengan capaian daerah yang dipimpinnya.
BACA JUGA: Batam Mau Jadikan Barelang Bridge Marathon sebagai Event Tahunan
Eka mengaku bersyukur karena prestasi itu menjadi bukti kerja keras warga Tabanan. “Yang hebat adalah rakyatnya. Saya hanya jembatan penyambung lidah rakyat,” ujarnya, Selasa (13/12).
Namun, Eka juga mengingatkan bahwa penghargaan itu merupakan motivasi agar Pemkab Tabanan dan warganya bekerja lebih keras lagi dalam perbaikan infrastruktur yang terintegrasi. Antara lain menggenjot program unggulan Pemkab Tabanan seperti Gerbang Indah Serasi, Bedah Warung, dan Gerbang Emas.
BACA JUGA: NTT Kembangkan Wisata Berburu Ikan Paus
Eka menegaskan, program terintegrasi juga sebagai cara menyiasati keterbatasan anggaran. “Di tengah keterbatasan anggaran, ke depannya kita harus tetap memberikan pelayanan terbaik di bidang infrastruktur,” tegasnya.
Menurut Eka, Tabanan memang menghadapi keterbatasan anggaran termasuk dalam hal pendapatan asli daerah (PAD). Karenanya Tabanan belum bisa lepas dari salah satu persoalan infrastruktur fisik.
Meski demikian Pemkab Tabanan tetap berupaya menyiasati keterbatasan anggaran itu dengan melibatkan warga. Salah satu contohnya adalah jalan desa dengan panjang total 400 kilometer yang bisa dibeton berkat gotong royong.
“Di sini kita bisa buktikan bahwa dengan gotong royong, kerja sama pemerintah dan masyarakat, masalah yang kita hadapi bisa diatasi. Kita di pemerintah daerah menjembatani apa yang dicita-citakan masyarakat,” tutur bupati berparas cantik itu.(rmn/indopos/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PAD Minus 33 Miliar, Pemkot Balikpapan Tak Akan Galau
Redaktur : Tim Redaksi