jpnn.com - MATARAM - Kasus kekerasan dan penipuan yang kerap dialami Tenaga Kerja Wanita (TKW) mendapat perhatian serius dari Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi.
Majdi bahkan menginginkan kran pengiriman TKW ditutup demi keselamatan warganya.
BACA JUGA: Batam Mau Jadikan Barelang Bridge Marathon sebagai Event Tahunan
Menurutnya, dunia telah tua dan berbahaya bagi wanita bepergian jauh memantau ke negara lain.
"Kami ingin tidak ada perempuan NTB lagi yang jadi TKI, karena memang bahaya," ucapnya seperti diberitakan Radar Lombok (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: NTT Kembangkan Wisata Berburu Ikan Paus
TKW asal NTB cukup banyak. Namun mayoritas bekerja pada sektor non formal. Hal inilah yang tidak diinginkan gubernur.
"Dunia sudah tidak karuan, makanya kami minta agar tidak ada lagi yang jadi TKW," katanya.
BACA JUGA: PAD Minus 33 Miliar, Pemkot Balikpapan Tak Akan Galau
Apabila warga NTB ingin menjadi TKW, haruslah bekerja pada sektor-sektor formal yang menggunakan skill seperti menjadi bidan, guru, dokter dan lain-lain.
Bekerja menjadi TKW rentan akan mengalami kekerasan di negara-negara tujuan. Mengingat dunia sudah tidak ramah lagi.
Persoalannya, gubernur menemukan sendiri sebuah fakta yang menjadi kendala dalam melindungi TKW. Terutama dalam proses verifikasi di Kantor Klas I Imigrasi Mataram.
"Seharusnya di Imigrasi itu disortir dulu, jangan berikan paspor sembarangan ke orang," pintanya.(zwr/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kirab Budaya Garuda Srioeidjaja 2016 Hebohkan Palembang
Redaktur : Tim Redaksi